CANTIKA.COM, Jakarta - Pada 2021 lalu lalu laman Tik Tok sempet diramaikan dengan challenge #BerkainBersama. Challenge ini pun diikuti oleh anak-anak muda dari seluruh penjuru Indonesia. Mereka terlihat ciamik dalam memadupadankan kain batik dengan outfit yang dikenakannya. Challenge ini menjadi spesial karena nggak memandang gender, jadi bisa diikuti baik oleh perempuan maupun laki-laki.
Challenge #BerkainBersama menjadi bukti bahwa kain batik bisa menjadi item fashion yang estetik dan modis. Selain itu, tren berkain juga menjadi upaya untuk menormalisasi penggunaan kain batik dalam kegiatan sehari-hari.
Pada tahun 2022 ini, Swara Gembira kembali menggelar Pesta Wastra yang menjadi wadah untuk penggemar Wastra sekaligus ajang promosi Wastra ke khalayak muda. Bertempat di Lucy In The Sky SCBD, Wastra berkolaborasi dengan gemerlapnya tempat yang seringkali dikunjungi anak muda yang bercitarasa modern.
Mengambil judul cantik Indonesiaku, Swara Gembira dalam Pesta Wastra 2022 menggandeng bintang pop kenamaan Indonesia seperti Eva Celia, Tara Basro, Rachel Amanda, dan Arawinda Kirana. Digelarnya kembali Pesta Wastra 2022 oleh Swara Gembira disambut antusias oleh penggemar-penggemar Wastra Nusantara dari berbagai tempat.
Melalui unggahannya di laman instagram Tara Basro, ia telah membuahkan karya bersama Swara Gembira. "Setelah disaksikan ribuan pasang mata di pusat hiburan Jakarta Selatan, kini buah karya aku bersama @swaragembira & @cantikcitra akan merambah Jakarta Pusat," tulisnya.
Dalam unggahan tersebut ada foto kain batik kolaborasi Tara dengan Swara gembira yang bergambar motif etnik dan burung. Kombinasi warna fuschia dan khaki yang membuat look-nya terasa kakakter pemain film Pengabdi Setan: 2 ini. Tak lupa ada nama Tara menjadi salah stau pattern kain yang terlihat kekinian itu.
Sebagai informasi selama ini Swara Gembira concern pada eksistensi kain di Indonesia, salah satunya dengan mendekatkan kain pada generasi muda. Terdapat berbagai koleksi yang dilestarikan, diantaranya ialah Kain Patola.
Kain Patola murupakan salah satu kain tenun ikat ganda terbaik yang diperkenalkan oleh pedagang kain Gujarat, India. Masyarakat Indonesia menganggap kain patola merupakan kain kebesaran yang dapat dikenakan pada upacara adat seperti pementasan tarian adat hujan di Flores, lalu ritual atau upacara sebelum berperang oleh masyarakat Maluku.
Masyarakat meyakini bahwa kain patola memiliki kekuatan sakti yang dapat memberikan kemenangan dalam sebuah perang. Kain patola memiliki beberapa nama di Indonesia, di wilayah timur Indonesia menyebutnya dengan “sinde” atau “tchinde”, lalu masyarakat di daerah Sumatera menyebutnya dengan “cindai”, serta masyarakat Jawa menyebutnya dengan sebutan “cinde”.
Baca: Nuansa Rose Gold jadi Pilihan Makeup Look ala Tara Basro