CANTIKA.COM, Jakarta - Juru bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril mengungkap, WHO telah mengumumkan tanda-tanda berakhirnya pandemi Covid-19 yang harus dipatuhi oleh semua negara di dunia, termasuk Indonesia.
WHO juga memaparkan kebijakan enam poin penting diantaranya mengenai vaksinasi, testing dan sequencing, sistem kesehatan, persiapan lonjakan kasus, pencegahan dan pengendalian, serta penyampaian informasi.
Lalu sejauh mana kesiapan Indonesia untuk hal ini? dr. Syahril menyebutkan bahwa ini merupakan kepastian akan ada akhir dari pandemi covid-19 yang mewajibkan setiap negara menaati kebijakan tersebut, supaya kepastian tersebut tercapai.
"Jadi pengumuman dari Dirjen WHO ini, tanda-tanda akan muncul suatu kepastian (berakhirnya pandemi), tapi ini bisa tidak terjadi atau akan panjang waktunya manakala tidak menaati kebijakan ini,"kata dr. Syahril pada Jum'at, 16 September 2022.
Syahril juga menyebut, meskipun sudah ada parameter berakhirnya pandemi yang diumumkan oleh WHO, tetapi rendahnya kasus Covid-19 belum terjadi di semua negara. "Walaupun (ada) parameter tadi, belum semuanya sangat rendah, dan tentu harus merata di seluruh dunia, tidak cukup di satu dua negara, sehingga pandemi itu betul-betul akan berakhir," lanjut Syahril.
Selain itu, Syahril juga menyebut bahwa masih ada kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 pada awal 2023. Hal ini dikarenakan virus Covid-19 yang terus bermutasi. Keberhasilan menghadapi itu semua, disebutkan oleh dr. Syahril bergantung pada upaya persiapan yang dilakukan.
"Kita siapkan saja bagaimana upaya kita, termasuk menyiapkan sistem kesehatan, bagaimana pencegahan dan pengendaliannya, dan yang paling penting diantaranya adalah penyampaian informasi ke seluruh masyarakat. Karena masyarakatlah yang menjadi satu kepentingan utama bagi kita semua," pungkasnya.
Baca:
Ketahui Beda Tes PCR pada Pasien Covid-19 dan Cacar Monyet
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika