CANTIKA.COM, Jakarta - Pedangdut Via Vallen menyampaikan kabar tidak membahagiakan di laman Instagramnya, terkait proses kehamilan pertama yang didiagnosis oleh dokter belum bisa berkembang.
"Dear anakku, ami mau sharing tentang kamu lagi di sosmed ami, di postingan tgl 7 oktober kemarin, ami seneeng banget baca komentarnya. Ami ngerasa banyak perempuan yang peluk ami, nguatin ami, sayang sama ami dan kamu yang masih di perut ami. Dan efek yang paling penting, ami ngerasa punya harapan milikin kamu nak," tulisnya.
Setelah postingan tersebut, istri Chevra Yolandi memutuskan buat menunggu lagi dan tidak mau cek ke dokter sampe akhir tahun, karena ia merasa takut dengan hasil yang tidak sesuai dengan harapannya. "Tapi kemarin, perut ami ngilu lagi sampe punggung juga nyeri kaya mau dateng bulan. Seremnya lagi, ami mulai keluar flek warna cokelat sampe hari ini. Padahal, sebelumnya ga pernah ada flek sama sekali Ami bingung nak, akhirnya ami paksain ke dokter," lanjutnya.
Di momen itu, Via merasa keterangan dokter membuatnya down lagi, merasa tak bisa memiliki buah hati tercintanya. "Kamu masih ga berdetak, ga gerak dan ga ada darah yang mengalir di badan kamu Hpht ami 22 juli, awal agustus ami pernah tes tapi hasilnya negatif, pas 16 agustus ami tes lagi baru dapet 1 garis tebal dan 1 garis samar banget," tulsinya lagi
Menurut hitungan dokter, Via menjelaskan seharusnya usia calon janinnya 12 minggu, tetapi hasil USG menyatakan usia sang janin masih 8 minggu (sama dengan hasil USG 1 oktober kemarIn). "Kata dokter, kamu udah ga berkembang selama 1 bulan, Ami bingung nak, demi Allah bingung. Melihat kondisi yang sekarang, Apakah mungkin dengan menunggu lagi, masih ada harapan untuk kamu berkembang dan bisa bener-bener Ami miliki," tutupnya.
Apa yang dialami Via dikenal sebagai istilah blighted ovum atau juga disebut kehamilan anembrionik, terjadi ketika embrio awal tidak pernah berkembang atau berhenti berkembang, diserap dan meninggalkan kantung kehamilan yang kosong. Alasan terjadinya hal ini seringkali tidak diketahui, tetapi mungkin karena kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.
Blighted ovum biasanya terjadi di awal kehamilan – terkadang bahkan sebelum Anda tahu bahwa Anda hamil. Namun, Anda mungkin menyadari kehamilan awal Anda karena tes kehamilan positif atau periode menstruasi yang terlewat. Tes kehamilan mungkin positif karena embrio awal mengeluarkan hormon kehamilan - human chorionic gonadotropin (HCG) - sampai embrio berhenti berkembang dan gagal untuk ditanamkan.
Anda mungkin memiliki gejala awal saat hamil, seperti nyeri payudara, mual dan muntah. Tetapi ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan mereda. Pada titik ini, kram perut ringan dan bercak ringan atau pendarahan mungkin terjadi. USG akan menunjukkan kantung kehamilan yang kosong.
Blighted ovum akhirnya menyebabkan keguguran. Beberapa perempuan memilih untuk menunggu keguguran terjadi secara alami, sementara yang lain minum obat untuk memicu keguguran. Dalam beberapa kasus, prosedur yang disebut pelebaran dan kuretase (D&C) digunakan untuk mengangkat jaringan plasenta.
Kebanyakan perempuan yang pernah mengalami blighted ovum terus mengalami kehamilan yang lancar. Jika Anda mengalami beberapa kali keguguran berturut-turut, bicarakan dengan dokter Anda atau penyedia perawatan lain untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya.
Baca: Didiet Maulana Sematkan Motif Gurdo di Kebaya Nikah Via Vallen, Apa Maknanya?
MAYO CLINIC
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika