CANTIKA.COM, Jakarta - Dukungan orangntua dalam tumbuh kembang anak sangatlah penting, dimana dukungan ini dapat dituangkan melalui berbagai hal. Salah satunya melalui reward, sebuah bentuk apresiasi yang dapat diberikan kepada anak atas pencapaian yang sudah diraih.
Reward juga menjadi peran penting dalam membentuk perilaku anak ke arah yang lebih baik maupun membangun kebiasaan baik anak, mulai dari hal kecil seperti merapikan tempat tidur, menyikat gigi sebelum tidur, mengerjakan tugas sekolah, hingga membantu orangtua membersihkan rumah.
Reward terbagi menjadi dua macam bentuk, material rewards dan social rewards. Material rewards, yaitu reward berupa benda seperti makanan ringan favorit anak, mainan, stiker, atau benda lain yang disukai anak. Sedangkan, social rewards, yang berupa afeksi (peluk-cium, senyuman, belaian atau tepukan di pundak), pujian ("wah, kamu berhasil merakit mainannya sendiri") dan aktivitas (ekstra waktu bermain/menonton, ditemani ibu merakit mainan).
Secara alami, reward bisa terjadi atau diciptakan berdasarkan kesepakatan. Ada kalanya, reward perlu diberi bobot lebih untuk membentuk perilaku-perilaku yang diharapkan muncul pada anak. Sebagai contoh, ibu dan anak menyepakati bahwa anak akan mendapatkan reward berupa coklat kesukaannya jika hari ini dia ingat untuk mengerjakan PR tanpa diingatkan.
Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan selain membentuk perilaku, reward juga memiliki manfaat lainnya. Pertama, meningkatkan self-esteem anak, dengan mendapatkan reward pastinya anak akan merasa dirinya telah berhasil mencapai sesuatu sehingga menimbulkan pandangan positif pada dirinya.
Kedua, mempererat hubungan antara orang tua dan anak, dengan memberikan perhatian lebih banyak pada perilaku baik daripada perilaku buruk maka akan membawa orangtua dan anak ke arah hubungan yang lebih positif. Ketiga, mendorong anak untuk belajar menguasai keterampilan ataupun kemampuan yang diharapkan.
"Jika membahas soal reward, kita tidak bisa terlepas dari apa yang disebut motivasi. Tentunya, motivasi antara orang dewasa dengan anak-anak sangat jauh berbeda. Pada anak, motivasi yang datang dari luar dirinya-lah yang masih dominan. Perilaku anak masih bergantung pada reward atau konsekuensi yang ia dapatkan," ucapnya melalui siaran pers, Rabu, 2 November 2022.
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemberian reward efektif dalam membentuk perilaku baik atau perilaku yang diinginkan pada anak:
Reward haruslah sesuatu yang bermakna buat anak, seperti coklat kesukaannya atau aktivitas favoritnya.
Reward bisa variatif bentuknya, tidak melulu material rewards tapi juga dapat diselingi social rewards. Bentuknya dapat disepakati juga dengan anak.
Reward diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul agar pola keterkaitannya dapat tercipta erat antara reward dan perilakunya. Hindari menunda reward terlalu lama.
Reward boleh diberikan asal tidak berlebihan sehingga anak merasa terlalu mudah dan akhirnya reward kehilangan maknanya.
Reward dapat dibuat di dalam sistem dimana anak baru akan mendapatkan reward setelah perilaku muncul dalam frekuensi tertentu atau dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.
Reward diberikan bersamaan dengan usaha memunculkan motivasi intrinsik di dalam diri anak sehingga tidak selamanya perilaku anak bergantung pada reward eksternal.
Juliana Saputera, Head of Marketing for Kinder South East Asia, mengungkapkan “Kinder Joy adalah camilan yang ideal untuk memberikan reward kepada anak atas perilaku baik mereka. Cokelat yang lezat, lembut, dan renyah dengan rasa krim susu yang menjadi favorit anak-anak ini juga dilengkapi dengan berbagai mainan kejutan yang menyenangkan.
Dengan merakit mainan ini, orang tua dan anak dapat menghabiskan waktu bersama dan memperkuat bonding di antara mereka. Tak hanya itu, memindai setiap mainan akan membuka berbagai permainan dan aktivitas untuk anak-anak di aplikasi Applaydu yang bisa diunduh secara gratis.”
Baca: Dear Orang Tua Perhatikan Asupan Gula yang Dikonsumsi Anak
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika