CANTIKA.COM, Jakarta - Tragedi di Kanjuruhan, Malang, Itaewon, Korea Selatan, hingga pembatalan festival musik karena melebihi batas aman pengunjung berhubungan erat dengan membludaknya kerumunan di suatu tempat dalam satu waktu. Menurut Ketua Ikatan Psikolog Klinis Wilayah DKI Jakarta, Anna Surti Ariani, kerumunan bisa memunculkan dampak psikologis tertentu pada manusia, termasuk rasa panik.
"Jadi kepanikan itu sebenarnya bukan menular, tapi tempat yang penuh itu menciptakan psikologis sendiri, tempat yang crowded itu memunculkan psikologis tertentu," ujar Anna di Jakarta, pada Kamis 2 November 2022.
Ia menjelaskan saat berada dalam lokasi yang penuh orang tanpa ruang gerak dan sesak, secara psikologis orang akan merasa lebih terancam. Saat itulah, orang-orang tersebut akan berlomba mencari tempat teraman.
Anna mengatakan salah satu cara agar tidak menimbulkan rasa panik adalah dengan menjauhi kerumunan dan selalu mematuhi protokol keselamatan meski kini banyak kelonggaran.
"Memang rekomendasinya adalah kita menghindari tempat-tempat yang berdesakan. Tapi jangan lupa kalau ke yang lebih ramai, kita harus tahu ke mana harus melangkah agar lebih aman," jelasnya.
Baca Juga:
Anna Surti mengatakan meledaknya kerumunan di suatu acara lantaran euforia masyarakat terhadap dibukanya kembali berbagai aktivitas luar ruangan seperti festival musik, pertandingan sepakbola, atau perayaan hari spesial.
Menurutnya, hadir di sebuah acara yang mengundang banyak orang bukan hal yang dilarang. Yang perlu diingat adalah tahu batasan kapan harus menghindar dan bertahan di suatu tempat, terlebih di kerumunan.
Baca juga: Tahukah Kamu, Mengembuskan Napas Dalam-dalam Bisa Redakan Panik
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika