CANTIKA.COM, Jakarta - Bedah bariatrik salah satu opsi untuk menangani kasus obesitas atau kelebihan berat badan. Bedah bariatrik sudah ada sejak 1950-an dengan metode yang terus berkembang. Bariatrik diambil dari kata "baros" yang artinya "besar", sehingga bisa diartikan sebagai pembedahan untuk menolong orang-orang berbadan besar atau dengan berat badan berlebihan. Bedah ini memodifikasi saluran atau sistem pencernaan untuk membatasi aktivitas makan pasien serta menghilangkan rasa lapar.
Lantas, siapa saja yang boleh jalani operasi bariatrik? Ada syarat-syarat bedah bariatrik yang harus dipenuhi sebelum tindakan. Yang pertama, bedah tersebut diperuntukkan pada pasien dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 35 tanpa komorbid atau IMT di atas 30 yang memiliki komorbid diabetes ataupun hipertensi, dan/atau telah gagal menurunkan berat badan dengan perubahan gaya hidup (diet dan olahraga).
Selain itu, bagi yang ingin menjalani bedah bariatrik harus menjalani pemeriksaan awal berupa pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jantung, USG dengan teropong (endoskopi) untuk melihat kondisi kerongkongan dan lambung, serta pengecekan sleep study untuk mengetahui ada tidaknya kondisi sleep apnea.
Begitu hasil pemeriksaan didapat, pasien pun diwajibkan untuk berkonsultasi dengan beberapa dokter seperti dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis penyakit dalam dengan kompetensi sesuai dengan kebutuhan pada saat sebelum dan sesudah tindakan bariatrik, serta dokter spesialis anestesi.
Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut akan menentukan layak tidaknya seseorang menjalani bedah bariatrik dan juga menjadi faktor penentu tindakan bedah bariatrik apa yang sesuai untuk dilakukan.
Pasien juga diimbau untuk menjalani diet rendah kalori (1.000 kilo kalori) selama sekitar dua minggu sebelum tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengecilkan organ hati sehingga tidak menutupi lapang pandang ketika dilakukan tindakan bedah bariatrik.
Dengan komitmen yang dijalani pasien, bedah bariatrik bisa membantu mengurangi kelebihan berat badan hingga 70 persen dalam kurun waktu 6-12 bulan sejak tindakan bedah.
Perlu diingat, bedah bariatrik hanyalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan, hasil akhirnya akan tetap berada di tangan pasien. Bukan tidak mungkin pasien bisa kembali gemuk, jika tetap menyantap makanan tinggi kalori dan tidak beraktivitas fisik.
Bila kebiasaan hidup sehat menjadi pilihan yang diterapkan secara konsisten, tujuan utama dari bedah bariatrik bisa tercapai.
Baca juga: 4 Tips Cegah Obesitas Menurut Ahli Gizi
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika