CANTIKA.COM, Jakarta - Setelah melalui berbagai tahapan penjurian, akhirnya Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia 2022 digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Selasa 22 November 2022. Acara ini disiarkan secara eksklusif di kanal YouTube Festival Film Indonesia 2022, Kemendikbud RI, dan Budaya Saya.
Sederet nama-nama yang masuk dalam nominasi yang ditunggu-tunggu ialah pemeran utama pria terbaik dimenangkan oleh Marthino Lio dalam film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas. Begitu pula dengan lawan mainnya yang membawa Piala Citra, Ladya Cheryl.
Sementara untuk pemeran pendukung pria terbaik dimenangkan oleh Slamet Rahardjo Djarot dalam film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga. Putri Marino kembali meraih Piala Citra dalam film Losmen Bu Broto.
Acara dimeriahkan oleh penampilan dari Andi Rianto & Magenta Orkestra, Happy Salma, Isyana Sarasvati, Lyodra, JS Choir, serta para Duta Festival Film Indonesia 2022, yaitu Cut Mini, Marsha Timothy, Prilly Latuconsina, dan Shenina Cinnamon.
Dewan Juri Akhir yang berjumlah total 21 orang telah berembuk sesuai kategorinya masing-
masing untuk menentukan pemenang 22 kategori penghargaan FFI 2022.
Dewan Juri Akhir untuk kategori Film Cerita Panjang terdiri dari Budi Irawanto, Christine Hakim, Dolorosa Sinaga, Edwin Nazir, Iswadi Pratama, Nur Hidayat, Prima Rusdi, Thoersi Argeswara, dan Yosep Anggi Noen.
Prilly Latuconsina (kiri), Cut Mini (kedua kiri), Shennina Shinamon (kedua kanan), dan Marsha Timothy berpose saat menghadiri Festival Film Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa, 22 November 2022. Tema "Perempuan Citra, Karya dan Karsa" dipilih karena peran perempuan semakin signifikan dalam dunia film, mulai dari produser, penulis naskah, maupun aktor. TEMPO/Abdullah Syamil Iskandar
Dewan Juri Akhir Film Cerita Pendek terdiri dari Edo Wulia, Lulu Ratna, dan Mandy Marahimin. Dewan Juri Akhir Film Animasi terdiri dari Bony Wirasmono, Chandra S. Endroputro, dan Kemal Hasan. Dewan Juri Akhir Film Dokumenter terdiri dari Erlan Basri, Fanny Chotimah, dan IGP Wiranegara. Dewan Juri Akhir Kritik Film terdiri dari Adrian Jonathan Pasaribu, Kukuh Yudha Karnanta, dan Mundi Rahayu.
Selain itu, Dewan Pengabdian Seumur Hidup untuk Film yang terdiri dari Budiyati Abiyoga, Jajang C. Noer, dan Widyawati juga memutuskan untuk memberikan Piala Citra Pengabdian Seumur Hidup untuk Film kepada mendiang aktris senior, Rima Melati.
Rima Melati atau Marjolien Tambajong lahir di Tondano, Sulawesi Utara pada 22 Agustus 1939. Ia memulai kiprahnya di industri film lewat peran kecil di film Djuara Sepatu Roda (1958) dan kemudian mendapat peran utama di film Kisah Tak Sampai (1961) yang disutradarai Turino Djunaidy.
Sepanjang hidupnya, ia telah bermain di lebih dari 100 film, termasuk film debut Teguh Karya, Wadjah Seorang Laki-Laki (1971) dan Sjumandjaja, Lewat Tengah Malam (1971, serta
menyutradarai dua film. Ia meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik pada FFI 1973 lewat film Intan Berduri (1972) dan penghargaan Aktris Pendukung Terbaik di Festival
Film Asia Pasifik 2005.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1955, Festival Film Indonesia (FFI) digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir.
Baca: Nominasi Festival Film Indonesia 2022 Resmi Dirilis, Ada Happy Salma dan Ladya Cheryl
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika