Tips Hilangkan Pegal-pegal dengan 5 Makanan Ini, dari Buah Ceri Hingga Cabai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi buah ceri. Unsplash.com/Mohammad Amin

Ilustrasi buah ceri. Unsplash.com/Mohammad Amin

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setelah beraktivitas fisik seperti olahraga ataupun melakukan pekerjaan sehari-hari, tubuh kerapkali diserang pegal-pegal. Kondisi ini cukup umum di kalangan masyarakat Indonesia. 

Mengutip laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dalam dunia medis, pegal-pegal dikenal dengan istilah myalgia. Ini merupakan bahasa Yunani, yaitu myo yang berarti otot dan algos yang berarti nyeri.  Sebagian besar masyarakat akan melakukan pijat atau urut ketika menghadapi masalah otot ini. Namun, ternyata ada beberapa makanan yang dapat mengatasi nyeri otot. 

Berikut tips hilangkan pegal-pegal berbentuk makanan yang dapat mengatasi nyeri otot berdasarkan berbagai sumber. 

1. Rempah jamu 

Laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes mengungkap, salah satu manfaat dari jamu adalah bisa meredakan pegal-pegal. Hal ini tidak asing di Indonesia, karena jamu merupakan minuman khas Indonesia.

Berikut ini beberapa kandungan rempah dalam jamu yang dapat membantu meredakan pegal-pegal:

Kunyit: 

Kunyit mengandung kurkumin yang bermanfaat untuk menyembuhkan peradangan kronis, nyeri, sindrom metabolik, dan kecemasan. Kandungan kurkumin ini kunyit juga mengandung mineral penting seperti zat besi, kalsium dan kalium yang juga kaya akan vitamin A dan C. 

Jahe: Selain menghangatkan jahe juga dapat membantu mengobati radang sendi, perut kembung, dan juga nyeri saat menstruasi. 

Kencur: Salah satu manfaat kencur adalah untuk membantu mengurangi peradangan, mengobati infeksi, meningkatkan kesuburan pria, dan mengobati berbagai jenis kanker. 
Temulawak: Memiliki sifat antiradang dan antioksidan yang bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker, paling ampuh untuk melancarkan peredaran darah. Hal ini lantaran temulawak bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri karena kandungan xantorrhizolnya. 

2. Buah ceri 

Laman WebMD mengungkap, ceri bisa mencegah nyeri otot karena memiliki senyawa antioksidan dan senyawa anti inflamasi.  Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang meneliti pelari yang minum jus ceri asam mulai 7 hari sebelum perlombaan dan pada hari perlombaan, sebanyak dua puluh empat ons sehari.  Hasilnya para pelari tersebut mengalami nyeri otot yang jauh lebih sedikit daripada kelompok yang meminum minuman dengan rasa serupa tanpa jus alami. 

3. Daun mint 

Ilustrasi daun mint. Pixabay.com/Wagrati Photo

Daun tumbuhan pendek ini jika dibuat minyak akan membantu meredakan kram, gas, dan kembung yang menyakitkan yang merupakan ciri khas sindrom iritasi usus besar.  Selain itu, teh daun peppermint juga bisa berguna sebagai penenang yang baik untuk sakit perut sesekali. Di Brasil bahkan ada penelitian yang menunjukkan teh daun mint ini sama efektifnya dengan resep obat penghilang rasa sakit. 

4. Cabai 

Siapa sangka, jika cabai termasuk dalam deretan makanan yang dapat meredakan pegal-pegal. Hal ini lantaran capsaicin, zat yang memberi panas pada cabai, terkenal memiliki sifat penghilang rasa sakit. Tidak heran jika ini menjadi salah satu kandungan pembuatan krim anti pegal. Beberapa penelitian terdahulu mengungkap, bukan hanya dioleskan pada kulit, tetapi juga dengan mengonsumsi cabai, dapat mengurangi dan mencegah peradangan. 

5. Yogurt  

Laman Prevention mengungkap, berdasarkan studi terdahulu yang dilakukan pada tahum 2010, beberapa strain bakteri yang sering ada dalam yogurt, terutama B. infantis dan L. acidophilus dapat membentu mengurangi rasa sakit, peradangan, dan kembung. Namun sayangnya, tidak semua yogurt mengandung probiotik. Sehingga perlu cermat dalam membeli produk ini agar mendapatkan manfaat yang lebih baik.

Baca: Cara Menyimpan Buah Ceri agar Tak Cepat Busuk

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."