CANTIKA.COM, Jakarta - Sama seperti sikat gigi, hindari menggunakan pisau cukur orang lain. Pertimbangan utamanya adalah mencegah penyebaran bakteri.
Jika kamu menggunakan pisau cukur "sekali pakai", maka buanglah setelah beberapa kali digunakan (idealnya dua minggu), tidak disimpan selama bertahun-tahun.
“Dari sudut pandang higienis, ini benar-benar mimpi buruk, terutama dengan selongsong plastik,” kata Leslie Tessler, pendiri merek alat cukur Hanni, kepada Well+Good.
“Bayangkan bahwa Anda memiliki tiga, empat, lima pisau cukur plastik, diletakkan di lingkungan yang lembab dalam waktu yang lama. Banyak ginekolog sudah mengingatkan bakal muncul infeksi bakteri sebagai akibatnya," lanjutnya.
Kembali ke persoalan menggunakan pisau cukur orang lain, Rachel Nazarian, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengatakan jika kamu melakukan itu berarti ada proses perpindahan bakteri.
"Pisau cukur mengumpulkan bakteri saat ditarik di sepanjang kulit, dan kecuali disterilkan di antara penggunaan, itu benar-benar menyebarkan bakteri ke orang berikutnya," tuturnya,
Dia menjelaskan bahwa jika pengguna utama (alias orang yang benar-benar memiliki pisau cukur) memiliki jenis bakteri tertentu di kulitnya, seperti staphylococcus, itu akan mencemari pengguna berikutnya dengan bakteri yang sama — yang berpotensi berbahaya dan pasti akan meningkatkan risiko mereka. risiko infeksi.
"Pisau cukur juga menciptakan microtears di kulit, memecah jaringan saat mencukur rambut, sehingga risiko iritasi dan infeksi kulit bisa meningkat," kata Dr. Nazarian. "Dan, kemungkinan terjadi kontaminasi silang bakteri.
So, jika kamu lupa bawa pisau cukur saat menginap di rumah saudara, lebih baik beli yang baru, ya.
WELL+GOOD
Baca juga: Cara Mencegah Benjolan Akibat Pisau Cukur, Menurut Dokter Kulit
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika