CANTIKA.COM, Jakarta - Biasanya dalam perayaan Imlek terdapat berbagai tradisi yang dilakukan untuk memeriahkan Tahun Baru Cina tersebut. Apa saja tradisi Imlek yang populer di Indonesia? Biasanya warga etnis Tionghoa di Tanah Air merayakan Imlek dengan sejumlah tradisi seperti sembahyang untuk leluhur, berbagi angpao hingga pertunjukkan barongsai. Adanya tradisi Imlek itu membuat perayaan Tahun Baru Cina lebih meriah dan spesial.
Berikut tradisi Imlek yang populer di Indonesia.
1. Sembahyang untuk Leluhur
Sejumlah warga keturunan Tionghoa berdoa di Tempat Ibadah Tridharma (TITD) Tulus Harapan Kita di Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu 21 Januari 2023. Umat Tridharma Kota Gorontalo melakukan sembahyang pisah sambut Tahun Baru Imlek untuk bermohon bimbingan, penerangan, kesehatan, keamanan dan kelancaran rejeki pada tahun baru 2574 ini. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Sembahyang untuk leluhur salah satu tradisi Imlek yang populer di Indonesia. Tradisi ini dilakukan sebagai upaya menghormati dan mendoakan arwah para leluhur yang telah tiada.
Bagi masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu biasanya melakukan sembahyang di klenteng saat menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Tapi sembahyang juga bisa dilakukan di rumah dengan cara menyajikan makanan persembahan serta menyalakan dupa dan lilin.
2. Pertunjukan Barongsai dan Liong
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana, cucunya Jan Ethes, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, dan sejumlah tokoh nasional menyaksikan atraksi barongsai saat mengikuti jalan sehat dalam rangka menuju satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Solo, Jawa Tengah, Minggu, 22 Januari 2023. ANTARAFOTO/Maulana Surya
Pertunjukkan Barongsai dan Liong juga turut bagian tradisi Imlek di Indonesia. Menurut kepercayaan orang Cina, Liong dan Barongsai adalah lambang kebahagiaan dan kesenangan.
Pertunjukkan Liong dan Barongsai juga dipercaya bisa membawa keberuntungan serta membantu mengusir roh jahat yang akan mengganggu manusia. Maka tak heran, pertunjukan ini akan selalu meramaikan perayaan Imlek.
3. Petasan dan Kembang Api
Pengunjung melihat lampion karakter naga raksasa sepanjang 35 meter pada Festival Lampion Terbesar Se-Indonesia di Living World Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa 17 Januari 2023. Festival tersebut menampilkan 880 lampion berbagai karakter untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2574. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Petasan dan kembang api identik digunakan dalam perayaan tahun baru, tak terkecuali perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina. Dentuman suaranya yang keras diyakini bisa menakuti roh jahat dan binatang jahat bernama Nian.
Bahkan di Cina, masyarakatnya menyalakan petasan dan kembang api selama 15 hari berturut-turut mulai dari hari pertama perayaan Imlek. Sehingga langit malam saat perayaan Imlek menjadi terang dan berwarna-warni.
4. Dekorasi Warna Merah dan Emas
Ilustrasi Dekorasi Imlek/ IKEA
Warna merah dan emas merupakan warna utama dekorasi Imlek di Indonesia. Bagi masyarakat Tionghoa, warna merah dipercaya sebagai warna pembawa keberuntungan dan pembawa hoki. Warna merah juga dipercaya bermakna kesejahteraan dan kekuatan.
Selain itu, warna kuning atau emas dalam tradisi rakyat Cina merupakan warna untuk kaisar. Warna emas melambangkan netralitas dan keberuntungan. Oleh karena itu, kedua warna tersebut kerap menghias dekorasi perayaan Imlek.
5. Berbagi Angpao
Pengurus Wihara membagikan angpao kepada warga masyarakat sekitar Wihara Amurwa Bhumi Graha di Bandar Lampung, Lampung, Selasa, 1 Februari 2022. Pengurus Wihara membagikan angpao sebagai rasa syukur dan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat saat perayaan Tahun Baru Imlek. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Perayaan Imlek memang sangat kental dengan tradisi berbagi angpao berisi uang. Tradisi yang satu ini paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak dan remaja. Pemberian angpao menyimbolkan bentuk pemberian rezeki dari orang yang lebih tua kepada yang lebih muda.
Perlu diketahui, pemberian angpao hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah menikah kepada orang yang belum menikah. Berarti, orang dewasa yang belum menikah juga masih bisa menerima angpao.
6. Yusheng
Jelly fish Yusheng with Yuzu Sauce. Foto: Dok. La Moda Plaza Indonesia
Yusheng merupakan tradisi menyajikan makanan yang dilakukan saat malam pergantian tahun baru Imlek. Makanan yang disajikan dalam tradisi yusheng ditaruh pada wadah besar dan berisi ikan salmon, wortel dan macam–macam jenis sayuran lainnya.
Tradisi Yu Sheng tidak bisa dilakukan sembarangan melainkan harus menggunakan meja bundar untuk penyajian sebagai simbol aliran mata angin dan positif. Tradisi yusheng juga sebagai simbol melimpahnya rejeki, prospektif dan semangat.
7. Hidangan Khas Imlek
Sejumlah pekerja menata kue keranjang di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin 24 Januari 2022. Jelang Hari Raya Imlek, produksi dodol di tempat tersebut meningkat hingga lima kali lipat dibanding hari biasanya. ANTARA FOTO/Fauzan
Salah satu tradisi Imlek di Indonesia adalah sederet hidangan khas Imlek termasuk kue keranjang dan buah jeruk. Selain itu, ada juga hidangan lain seperti, pangsit, siu mie, lumpia, sup, ikan bandeng dan makanan laut lainnya. Makanan yang dihidangkan pada perayaan Imlek minimal terdiri dari 12 makanan. Seluruh hidangan khas Imlek tersebut melambangkan 12 macam shio yang masing-masing memiliki makna sendiri.
Baca juga: Chinese New Year 2023, Berikut Prediksi Shio Tikus hingga Shio Macan
VIVIA AGARTA F | RIZKI DEWI AYU
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika