11. Air Kelapa
Ilustrasi air kelapa. shutterstock.com
Tak cuma berkhasiat sebagai pelepas dahaga, air kelapa juga termasuk minuman meningkatkan mood. Kandungan elektrolit di dalamnya yang berperan menjaga suasana hati positif. Bukan cuma itu, daging kelapa itu sendiri adalah pembangkit mood yang sangat baik.
12. Buah Beri
Ilustrasi tart stroberi/Strawberry tart. Shutterstock
Tak hanya kaya antioksidan untuk meningkatkan kekebalan tubuh, buah beri juga memiliki senyawa kuat lainnya yang disebut quercetin yang baik untuk pembangkit mood.
Ahli diet Rhyan Geiger dan pemilik Diet Vegan Phoenix mengatakan bahwa quercetin adalah fitokimia yang bertindak sebagai antidepresan alami pada sistem saraf. Zat tersebut menghambat tingkat enzim yang disebut monoamine oxidase (MAO) yang diketahui menyebabkan depresi.
Tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan mood, tetapi juga dapat menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif lainnya, seperti Alzheimer.
13. Alpukat
Ilustrasi alpukat. Freepik.com/Jcomp
Alpukat termasuk makanan pembangkit mood. Selain kaya vitamin B, alpukat juga tinggi folat, potasium, serat, dan lemak. Semua zat tersebut berkhasiat menjaga kesehatan tubuh, termasuk kesehatan otak.
14. Biji Chia
Ilustrasi biji Chia. Hotho.vn
“Biji chia kecil namun perkasa. Biji chia kaya asam lemak omega-3, protein, serat, dan mikronutrien, dan merupakan sumber magnesium yang baik,” ujar ahli diet Johna Burdeos.
Karena mengandung banyak magnesium, biji chia mampu membantu penyampaian sinyal antara otak dan tubuh kita. Menurut penelitian, kadar magnesium yang rendah mampu meningkatkan tingkat depresi dan kelemahan.
15. Jamur
Ilustrasi jamur putih. Shutterstock
Mereka yang mengonsumsi jamur cenderung tidak mengalami depresi, kata penelitian. Manfaat itu berkat kandungan vitamin D di dalamnya. Jamur juga kaya akan antioksidan, vitamin B12, dan serat yang mampu membantu suasana hati tetap senang dan mengurangi gejala depresi.
16. Daging tanpa Lemak
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Daging merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Zat besi ini diperlukan untuk mengangkut oksigen ke otak dan seluruh tubuh sebagai bagian dari sel darah merah. Ahli diet Elizabeth Ward mengungkapkan bahwa asupan zat besi yang rendah dapat dengan mudah menyebabkan anemia yang terkait dengan beberapa gejala depresi termasuk kekurangan energi, lekas marah, dan lemah.
Baca juga: Pisang hingga Kacang, 5 Makanan yang Bantu Meningkatkan Mood
WIDYA FITRIANINGSIH | REAL SIMPLE
Halaman