CANTIKA.COM, Jakarta - Asupan tak hanya berperan penting dalam kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan mental. Bahasan kali ini menyoroti makanan dan minuman pemicu kecemasan. Makanan dan minuman yang dikonsumsi bisa mengurangi atau memperburuk kecemasan melalui koneksi usus dan otak, menurut ahli gizi dan psikiater Uma Naidoo.
Koneksi antara usus dan otak menunjukkan bahwa keduanya selalu berkomunikasi dua arah dan kesehatan salah satunya otomatis mempengaruhi kesehatan yang lain. Mikroba yang ada di usus adalah penentu utama gejala kecemasan. Ketika terjadi peradangan pada usus, itu bisa menyebabkan peradangan di otak juga yang disebut dengan peradangan saraf pada mereka yang mengalami kecemasan
Baca Juga:
"Jadi mereka yang ingin mengurangi gejala stres harus menghindari makanan yang memicu kecemasan," kata Naidoo, dikutip dari laman Mind Body Green, pada 7 Februari 2023.
Sebelum mengulik apa saja makanan dan minuman pemicu kecemasan, kita segarkan ingatan terlebih dahulu apa itu kecemasan. Stres adalah reaksi normal dan sehat terhadap tantangan hidup, tapi bisa menjadi berbahaya jika sudah kronis atau berlebihan. Memiliki perasaan takut atau khawatir yang ekstrem dapat membuatmu menghindari situasi tertentu atau memulai kebiasaan yang tidak sehat. Hal itulah yang dinamakan kecemasan atau anxiety, dan membutuhkan penanganan serta perhatian yang tepat.
Berikut enam makanan dan minuman pemicu kecemasan yang wajib kamu hindari.
1. Makanan Kemasan
Ilustrasi makanan kemasan. Shutterstock
Makanan kemasan biasanya mengandung bahan tambahan olahan seperti gula dan asam lemak omega-6. Ketika dikonsumsi berlebihan, bahan-bahan ini memberi makan mikroba jahat yang berada di usus dan memperburuk peradangan, sehingga dapat menjadi pemicu stres jika dikonsumsi secara rutin. Makanan ini juga tidak mengandung vitamin, mineral, dan serat penambah otak.
Naidoo merekomendasikan agar membeli bahan makanan padat nutrisi seperti sayuran segar atau beku dan protein bersih terlebih dahulu. Kemudian belilah kacang-kacangan seperti kacang kering ataupun kacang organik, juga salmon kalengan, tiram, remis, dan buncis.
2. Gula Tambahan dan Gula Halus
Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Tahukah kamu bahwa ada sekitar 262 nama lain untuk penyebutan gula yang ditemukan dalam makanan saat ini? Mungkin kamu menerka gula halus dan tambahan gula hanya ada di kue, kue kering, makanan yang dipanggang, sereal, dan batangan granola. Tapi ternyata gula tambahan dan gula halus juga ada di dalam saus tomat, saus salad, saus pasta, bahkan makanan gurih seperti kentang goreng.
Kandungan gula berlebih pada akhirnya akan merusak kesehatan usus, memperparah peradangan, meningkatkan kecemasan, dan memperburuk suasana hati.
Sebab gula adalah zat yang memiliki efek adiktif, semakin sedikit kita makan dari waktu ke waktu, semakin sedikit yang kita inginkan. Namun, bagi mereka yang benar-benar suka menyantap makanan manis, Naidoo menyarankan untuk meraih segenggam blueberry atau sekotak cokelat hitam.
Baca juga: Manfaat Butterfly Hug untuk Kesehatan Mental, Redakan Cemas dan Trauma
Halaman