3. Syuting Lebih dari 2 Bulan
Sang sutradara, Kimo Stamboel mengisahkan proses syuting Teluh Darah dilakukan pada tahun 2021 selama 63 hari. Sementara, persiapannya dimulai tahun 2020 seperti proses reading naskah. Menurut sutradara 42 tahun itu, proses efek visualnya cukup menyita waktu.
"Yang cukup panjang visual effect-nya, post production sampai hingga memakan waktu," tuturnya.
4. Suasana Syuting Menyenangkan dan Sehat
Beberapa pemain juga bagikan kisah suasana syuting yang menyenangkan sekaligus sehat. Menyenangkan dalam arti ikatan di antara mereka kuat dan saling mendukung. Sementara syuting sehat adalah sistem kerja yang terorganisasi dan waktu kerja yang jelas.
"Mungkin orang pikir syuting horor itu capek banget, tapi kita pulang dengan jam reasonable (masuk akal) banget. Banyak waktu istirahat. Kita break (istirahat) dalam seminggu itu bisa beberapa hari, kita masih ada social life. Enviroment (lingkungan kerja) nyaman," jelas Mikha Tambayong.
Pernyataan perempuan 28 tahun itu diamini oleh para pemain lainnya. "Penjagaan baik, latihan benar, pas take syuting semua sudah proper (siap), lancar," ujar Shenina Cinnamon.
"Overall kita ngerjainnya senang, santai, kompak, dan sehat banget. Pengerjaan setiap adegan tepat waktu, terorganisasi dengan baik," imbuh Imelda.
"Semuanya datang, udah selesai, gak berasa kayak syuting," kata Tasyka.
(dari kiri) Kimo Stamboel, Deva Mahenra, Mikha Tambayong, dan Sunil Samtani di premier serial Teluh Darah di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, pada Selasa, 21 Februari 2023. Foto: Dok. Disney+ Hotstar
5. Alasan Mikha dan Deva Terpilih sebagai Pemeran Utama
Menurut sang produser, Sunil Samtani, Mikha dan Deva merupakan aktor dengan kualitas sangat baik.
"Saya pengen cari nama cast yang ada nama. Saya pikir mereka sudah tidak meragukan. Kimo juga sangat comfortable (nyaman)," tuturnya. Hal yang sama juga berlaku dengan pemilihan pemeran lainnya, tambah Sunil.
Halaman