CANTIKA.COM, Jakarta - Menurut penelitian, sebanyak 50,9 persen perempuan berusia 20-an alami jerawat hormon. Begitu pula dengan perempuan usia 40-an, kemungkinan alami jerawat hormon sebesar 25 persen. Pria juga dapat mengalami jerawat hormon, tetapi lebih sering terjadi pada wanita, terutama saat menginjak usia dewasa. Selain itu, apa lagi fakta seputar jerawat hormon? Yuk, kita belajar bersama di sini.
Penyebab Jerawat Hormon
Jerawat adalah kondisi kulit yang sangat kompleks. Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada pembentukan jerawat. Pada dasarnya, sel-sel kulit yang lengket dan produksi sebum yang berlebih akan menggumpal dan menyumbat pori-pori, menjebak bakteri di bawahnya dan memicu peradangan. Proses ini dapat dipengaruhi oleh sejumlah besar kekuatan internal dan eksternal, seperti hormon, diet, stres, dan masih banyak lagi. Namun, pada dasarnya, produksi sebum yang berlebih adalah inti permasalahan dari penyebab timbulnya jerawat. Ketidakseimbangan hormon menjadi penyebab utama jerawat hormon.
Area Munculnya Jerawat Hormon
Umumnya, jerawat hormon akan muncul di dagu dan di sepanjang garis rahang, bahkan sering kali juga muncul di leher. Jerawat di punggung dan dada juga dapat dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon.
Beberapa jerawat dapat berupa pustula dan papula (jerawat yang meradang dengan kepala berwarna putih), sementara yang lain dapat berupa kista dan berada di bawah kulit.
"Jerawat kistik memiliki ukuran yang lebih dalam, lebih besar, dan dapat terjadi ketika bakteri, sebum, dan sel kulit mati terperangkap di bawah permukaan kulit dan dapat menyebabkan benjolan yang besar dan menyakitkan," jelas Kim Nichols, dokter kulit bersertifikat dan pendiri NicholsMD of Greenwich, seperti dilansir Mind Body Green, pada 20 Februari 2023.
Baca juga: Kenali Sebab Jerawat di Dalam Hidung dan Cara Mengatasinya
Halaman