CANTIKA.COM, Jakarta - Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi, terpilih mewakili Indonesia sebagai salah satu fellow pada King Abdullah bin Abdul Aziz International Center for Interreligious and Intercultural Dialogue (“KAICIID”) International Fellows Programme 2023. Dalam kegiatan itu, ia pun menghadiri sesi Orientation and Capacity-building Training yang bertempat di Strasbourg, Perancis pada 16-22 Februari 2023.
Ayu Kartika Dewi bersyukur bisa terpilih mewakili Indonesia dan bergabung dalam jaringan KAICIID Fellowship 2023. "Selama training, saya belajar banyak tentang pentingnya dialog antar iman dan dialog antar budaya untuk menjaga toleransi. Saya akan menerapkan apa yang saya pelajari dalam berbagai program kerja saya,” katanya dalam keterangan pers awal Maret 2023.
Modul pelatihan yang diberikan oleh jaringan alumni di antaranya peacebuilding dan transformasi konflik, desain proyek, mobilisasi mitra dan sumber daya serta advokasi konflik. Program pelatihan ditutup dengan sesi diskusi para fellow dari seluruh dunia yang membahas topik-topik dan pengalaman para fellow mengenai isu-isu yang terjadi dan solusi terbaik untuk mengatasinya.
Ayu Kartika Dewi bercerita di pelatihan ini, ia bertemu dengan 21 aktivis perdamaian dari berbagai negara, mulai dari Mali sampai Italia, dari Nigeria sampai Costa Rica. Para peserta itu berprofesi sebagai akademisi, pemuka agama, dan ada pula yang bekerja di pemerintahan dan di bidang pendidikan. "Sejak awal training, terasa sekali semangat toleransi dan kolaborasi di antara para fellow,” kata Ayu.
Program pelatihan ini dirancang untuk menghubungkan para pemimpin di bidang perdamaian dan memperkuat keterampilan dialog antar agama. Pelatihan ini juga diharapkan mampu memperluas jaringan dan mewujudkan kolaborasi yang efektif di antara para fellow.
Para KAICIID Fellows berasal dari berbagai komunitas global yang mewakili 85 negara dan 11 agama dengan latar belakang beragam seperti pemuka agama, pendidik serta praktisi dialog antar agama / interreligious dialogue (IRD). Sejak program KAICIID fellowship berlangsung dari tahun 2015, Indonesia merupakan negara dengan jumlah fellow terbanyak di antaranya Alissa Wahid, Anak Agung Ayu Ari Widhyasari, Santa Surya, Mulyadi Liang.
Sesi yang berlangsung selama lima hari ini dibuka dengan menampilkan pemaparan dari perwakilan European Parliament, para ahli yang berasal dari praktisi IRD, dan sesi diskusi antar fellow yang hadir dengan para pakar mengenai pembahasan-pembahasan isu demokrasi mulai dari rasisme, toleransi, dan resolusi perdamaian.
Setelah training selesai, para fellow diharapkan untuk menjadi lebih terampil dalam memfasilitasi dialog dan dilengkapi kemampuan yang lebih tajam untuk mengedukasi komunitas mereka tentang IRD, pengetahuan mendalam mengenai konsep peacebuilding, resolusi konflik mulai dari persepsi dan mispersepsi serta penyelesaiannya yang dapat menjadi pendukung perdamaian yang aktif di komunitas mereka.
Pilihan Editor: Ayu Kartika Dewi bagi Tips Menerima Kegagalan: Sadari, Hadapi, dan Lewati
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika