Karakter Perempuan di Film Arahan Kamila Andini
Setiap sutradara punya tujuan masing-masing dalam menciptakan karakter tokoh dalam film termasuk Kamila Andini. Dia mengatakan ingin merepresentasikan perempuan dari berbagai generasi dalam filmnya, dan menunjukkan perempuan seutuhnya, tidak hanya kebahagiaan, tapi juga keresahan, ketidakamanan, dan ketidaksempurnaannya.
"Setiap karya yang saya kerjakan adalah personal. Dan dalam setiap film saya, saya pasti selalu punya tokoh utama perempuan, baik itu perempuan remaja ataupun dewasa, seorang istri atau seorang ibu," ujarnya.
Mengapa selalu perempuan yang menjadi tokoh utama? Dini mengatakan itu salah satu cara dia semakin mengenali dirinya.
"Menurut saya, setiap dari mereka (tokoh di film) betul-betul mewakili diri saya. Pada saat saya membuat film, saya ingin melihat dan mengetahui siapa diri saya sebagai kreator dan individu, dan saya berusaha untuk menjawabnya pada saat saya membuat suatu film," ucapnya.
"Ketika saya melihat tokoh tersebut, saya ingin memasukkan nilai-nilai saya dalam karakter tersebut. bagaimana saya melihat sesuatu, memandang sesuatu, ataupun yang saya rasakan," lanjutnya.
Kamila Andini, sutradara. Foto: Instagram/@kamilandini
Itu juga yang menjadi salah satu alasan Dini tidak menciptakan tokoh perempuan terlalu heroik dan sempurna. Dia ingin penonton yang menikmati filmnya melihat wanita seutuhnya, ada sisi keberanian, kuat, ketidakamanan, gundah, dan selau punya jawaban atas pertanyaan.
"Ketika saya melhat lingkungan di mana kita diharapkan untuk menjadi ibu terbaik, istri terbaik, (lewat karya) saya ingin memperjuangkan bahwa perempuan bisa menjadi diri kamu apa adanya. Punya kelemahan, risau, saya membiarkan karakter memproses untuk menjadi lebih baik dari dirinya. Tidak apa-apa untuk membuat kesalahan, tidak masalah tidak yakin, itu yang saya ingin ditampilkan," jelasnya.
Contohnya lagi, ketika memotret kehidupan rumah tangga di layar lebar, Dini mengatakan dia tidak hanya fokus pada kebahagiaan perempuan dengan suami, anak, dan keluarga, tapi juga ada rasa kesepian, masa-masa di mana perempuan tidak terhubung dengan dirinya sendiri, meragukan keputusan yang dibuat, hingga merasa bersalah. Gambaran-gambaran umum perasaan perempuan itulah yang dibawa Andin ke dalam karyanya.
Dini juga mengakui bahwa dia bukan tipe perempuan yang selalu berani dan kuat. Maka dari itu, dia tidak membuat tokoh perempuan terlalu heroik.
"Kadang perempuan tidak bisa, tidak maskulin, tapi dia harus berani, kuat, itu baik untuk memberi harapan dan mendorong versi terbaik dari diri sendiri. Tapi di sisi lain, saat saya berusaha menciptakan karakter tersebut, saya merasa itu bukan saya, saya tidak tumbuh seperti itu. Saya pemalu, ada rasa insecure, mudah menangis, emosional, sensitif," jelasnya.
Sejumlah film Kamila Andini dengan karakter utama perempuan yang kuat dan ikonik adalah Yuni (2021), Losmen Bu Broto (2021), dan Before, Now & Then atau Nana (2022). Film-film tersebut bahkan sudah tembus festival film internasional dan mendapat penghargaan. Film terbarunya yang akan segera tayang di Netflix adalah Gadis Kretek, dibintangi Dian Sastrowardoyo, Putri Marino, Sheila Dara, Tissa Biani, Ine Febriyanti, Ario Bayu hingga Arya Saloka.
Pilihan Editor: Belajar Menerima Diri Sendiri Ala Sutradara Kamila Andini
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Halaman