CANTIKA.COM, Jakarta - Saat sakit kepala, mencari posisi tidur yang nyaman bisa menjadi perhatian utama. Mungkin Anda tergoda untuk meringkuk ke posisi janin atau tengkurap, ternyata itu tidak tepat. Perlu kita ketahui bersama, posisi tidur saat sakit kepala dapat memengaruhi seberapa mudah Anda tertidur dan bagaimana perasaan Anda saat bangun tidur. Yuk, kita simak ulasannya.
Menurut Diana Shadbehr, Direktur Headache Clinic di Cedars-Sinai, Amerika Serikat, posisi tidur saat sakit kepala yang terbaik adalah posisi yang terasa nyaman bagi Anda dan menyelaraskan leher dan tulang belakang Anda. Itu berarti tidur telentang atau miring daripada tengkurap.
Perlu diingat, posisi tidur tengkurap bisa meregangkan leher dan punggung secara berlebihan atau menyebabkan hiperfleksi leher, saat Anda memutar kepala ke samping untuk bernapas. Posisi ini juga dapat menyebabkan ketegangan leher, yang mungkin hanya memperburuk sakit kepala, menurut ahli paru dan spesialis obat tidur, Raj Dasgupta.
Secara keseluruhan, Dr. Dasgupta juga menekankan bahwa penyelarasan tulang belakang adalah kunci untuk menemukan posisi tidur yang dapat membantu Anda tidur saat sakit kepala, dan tidak akan memperparah sakit kepala.
"Saya tahu bahwa ketika saya kesakitan, saya hanya ingin meringkuk, tapi itu biasanya bukan posisi terbaik," katanya, seperti dikutip dari laman Well+Good, Senin, 20 Maret 2023.
Hubungan antara Tidur dan Sakit Kepala
Tidur yang buruk dapat membuat sakit kepala lebih parah, dan bahkan meningkatkan frekuensi sakit kepala yang dialami seseorang dari waktu ke waktu.
Hubungan antara sakit kepala dan masalah tidur mungkin sangat terasa bagi mereka yang menderita migrain. Menurut American Migraine Foundation, orang yang menderita migrain antara dua dan delapan kali lebih mungkin mengalami insomnia daripada masyarakat umum. Mengapa?
Penelitian telah menemukan bahwa neurotransmiter yang terlibat dalam timbulnya migrain dapat berperan dalam pola tidur. Dan, ketika neurotransmitter tidak teratur, hal itu dapat memicu migrain dan masalah tidur. Itu membuat semakin penting bagi orang-orang yang berurusan dengan migrain untuk tidur siang jika mereka kurang tidur di malam hari, kata Dr. Dasgupta.
Jenis sakit kepala tertentu lainnya bahkan dapat muncul saat tidur, mengganggu tidur Anda dan memperburuk siklusnya. Ini termasuk sakit kepala hipnik (sakit kepala kronis dan tumpul yang muncul setelah usia 50 tahun) dan sakit kepala cluster, yang cenderung menyebabkan rasa sakit yang hebat di dalam atau di sekitar satu mata atau di satu sisi kepala.
"Kedua hal tersebut secara klasik dapat terjadi selama tidur, dan rasa sakit serta gejala yang terkait dapat membangunkan orang dari tidurnya," kata Dr. Shadbehr.
Demikian pula, jenis sakit kepala lain yang muncul langsung dari saraf, otot, atau masalah lain di leher atau tulang belakang leher, termasuk sakit kepala cervicogenic dan sakit kepala khas neuralgia oksipital, juga dapat dipicu atau diperburuk oleh posisi tidur atau bantal yang menekan di belakang kepala.
Baca juga: Pemicu Sakit Kepala, Kurang Tidur Hingga Makanan Tinggi Garam
Amankah Tidur saat Sakit Kepala?
Secara umum, sangat aman untuk tidur dengan sakit kepala, meskipun terasa sulit atau tidak nyaman untuk melakukannya.
Meskipun demikian, karena sakit kepala dapat, dalam keadaan yang jarang terjadi, menjadi tanda kondisi kesehatan yang lebih serius, penting untuk mempertimbangkan sifat sakit kepala yang Anda rasakan dan gejala lain yang mungkin Anda alami sebelum memutuskan untuk mencoba tidur.
Jika, misalnya, sakit kepala Anda muncul dalam waktu 60 detik, sangat menyakitkan, dan disertai mual atau muntah, itu mungkin sakit kepala petir, menandakan kemungkinan pendarahan di otak atau masalah otak lainnya. Dalam hal ini, tidak aman untuk tidur, dan Anda harus mencari perawatan darurat.
Pilihan Editor: Omega-3 Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur, Kata Penelitian
WELL+GOOD
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika