Kemenkes Ajak Orang Tua Lebih Peduli pada Kesehatan Kulit Bayi: Jangan Menyepelekan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu sedang mengganti popok bayi. Foto: Freepik.com/@gpointstudio

Ilustrasi ibu sedang mengganti popok bayi. Foto: Freepik.com/@gpointstudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, drg. Widyawati, MKM, mengimbau orang tua untuk lebih peduli pada kesehatan kulit bayi. Guna mencegah timbulnya masalah kulit yang menghambat tumbuh kembang bayi. 

"Orang tua atau pengasuh seringkali menyepelekan perawatan kulit pada bayi. Mereka tidak sadar bahwa kulit bayi berbeda dari kulit orang dewasa. Kulit bayi lebih mudah melakukan absorpsi (penyerapan), apalagi pada lipatan-lipatan," tutur dokter Widyawati di Jakarta Barat, pada Selasa, 28 Maret 2023.

Selain itu, lanjut Widyawati, fungsi proteksi kulit bayi belum berkembang sempurna karena pH kulit relatif lebih asam sehingga mudah mengalami infeksi.

Jika orang tua abai, salah satu kelainan kulit yang dialami bayi adalah ruam popok atau diaper rash.

"Ini merupakan kelainan kulit yang timbul karena radang di daerah lipatan, tertutup popok, beberapa tempat. Gejalanya bintik-bintik merah pada kulit, kadang lecet dalam beberapa kasus," katanya.

Tanpa penganan yang tepat, ruam popok bisa menyebabkan infeksi bakteri di sekitar kulit, luka berdarah, dan memicu infeksi saluran kemih. Bukan cuma itu, bayi pasti rewel dan kualitas tidur terganggu.

drg. Widyawati, MKM, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta Barat, pada Selasa, 28 Maret 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Cara mengatasi Ruam Popok

Berdasarkan rekomendasi dokter spesialis anak, yang harus dilakukan orang tua untuk mencega ruam popok adalah memilih popk yang tepat sesuai berat badan bayi, rutin membersihkan area tubuh si kecil saat mengganti popok dengan air bersih, menjaga kelembapan kulit dengan krim, dan mengganti popok setiap 3-4 jam sekali.

Selain itu, menurut penelitian, bayi yang diberikan air susu ibu (ASI) lebih terlindungi dari ruam popok.

Baca juga: Bisa Pengaruhi Tumbuh Kembang, Jangan Remehkan Masalah Kulit pada Bayi

Data Ruam Popok

Data epidemiologii menunjukkan bahwa ruam popok terjadi di 65 persen populasi anak-anak. Kejadian ruam popok dapat dimulai periode sejak bayi mulai mengggunakan popok. Sementara itu, prevalensi ruam popok secara global diperkirakan antara 16 - 65 persen.

"Angka ini bervariasi karena ruam popok relatif singkat, 2-4 hari, dan biasanya pasien tidak memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. Kondisi ruam popok paling tinggi terjadi pada bayi usia 9-12 bulan," jelas Widyawati

Menurutnya, ruam popok berhenti saat anak berusia 2 tahun. Waktu di mana bayi mulai toilet training atau anak itu sudah kenal toilet untuk menjaga kebersihannya.

Menjaga Kesehatan Kulit Bayi Bagian dari PHBS

Menjaga kesehatan anak secara keseluruhan adalah hal yang penting dan harus dilakukan termasuk salah satunya kesehatan kulit. Widwayati mengatakan menjaga kesehatan kulit bayi adalah salah satu kebiasaan baik yang harus diajarkan dari kecil.

"Dengan begitu, bisa menjadi kebiasaan dan anak memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan hal tersebut seumur hidupnya," tuturnya.

Kebiasaan tersebut termasuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan rumah tangga yang bertujuan memberdayakan anggota rumah tangga untuk tahu, mau, mampu untuk menjalankan PHBS serta berperan aktif di tingkat masyarakat agar tercapai kehidupan yang sehat.

Reminder buat kita bersama, sesama orang tua, agar jangan abai menjaga kesehatan kulit bayi.

Pilihan Editor: 10 Cara Merawat Kulit Bayi Baru Lahir

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."