CANTIKA.COM, Jakarta - Kasus perselingkuhan dan masalah rumah tangga kembali viral di media sosial, salah satunya yang menimpa pasangan Virgoun dan Inara Rusli yang kini sudah sampai tahap saling melaporkan. Lantas, apa sebenarnya risiko mempublikasikan masalah rumah tangga di media sosial?
Menurut Psikolog, Anisa Cahya Ningrum. ketika kita mempublikasikan masalah rumah tangga di media sosial, memang akan memiliki risiko tersendiri. Salah satunya adalah memberi kesempatan kepada publik untuk mengutarakan komentarnya atas problematika yang dialami tersebut. "Bahkan publik juga merasa memiliki hak untuk membagikannya lagi di akun masing-masing, sehingga semakin tersebar luas," ucap Anisa kepada Cantika, Jumat, 12 Mei 2023.
Ketika masyarakat memberi respon dan tanggapan positif, maka yang bersangkutan akan merasa didukung dan bersemangat. Namun bila tanggapannya negatif, maka bisa berisiko mempengaruhi mentalnya. Jadi ketika dalam posisi yang tidak nyaman tentang kondisi rumah tangganya, akan semakin merasa terpuruk dengan komentar-komentar negatif tersebut.
"Biasanya seseorang yang mengunggah masalah rumah tangga di media sosial, cukup memiliki alasan yang bisa dimaklumi. Namun, seringkali tidak mempertimbangkan risiko-risiko negatif yang mungkin akan ditanggung," imbuh Anisa.
Alasan yang biasanya dikemukakan adalah:
1. Ingin melampiaskan kekesalan atas ketidaknyamanan yang dirasakan, sehingga dengan speak up, mereka akan merasa lebih nyaman dan lega.
2. Ingin mendapat dukungan atas kondisi tertekan yang dialaminya. Mereka berharap, dengan mendapat dukungan yang positif, maka akan membuatnya semakin kuat.
3. Ingin menunjukkan kepada publik bahwa dirinya adalah korban yang tidak bersalah, dan publik perlu tahu bahwa pihak yang lainnya-lah yang bersalah.
Maka, saran Anisa sebelum mengunggah masalah rumah tangga di media sosial mulailah belajar membiasakan diri untuk berpikir ulang ketika akan mem-posting status di media sosial.
1. Berlatih menanyakan kepada diri sendiri, hal-hal berikut:
Apakah saya PERLU mempublikasikan tentang hal ini?
Apa saja RISIKO yang akan saya hadapi?
Bagaimana RESPONS orang-orang terdekat jika membaca status ini?
Bagaimana saya menyiapkan MENTAL jika ada yang berkomentar negatif tentang status ini?
2. Berlatih untuk membuat jeda dan mengolah napas
Ketika sedang menghadapi masalah rumah tangga. Ini adalah bagian dari pengelolaan emosi. Jadi dalam menjalani kehidupan rumah tangga memang sangat mungkin mengalami banyak permasalahan dan menguras emosi. Maka berlatih mengelola emosi adalah bagain yang terpenting dalam berumah tangga.
3. Support system
Pilihlah support system yang siap membantu untuk menenangkan mental kita, agar kita tidak merasa menanggung beban ini sendirian. Pastikan bahwa orang yang kita pilih adalah orang yang bisa dipercaya dan menjadi pendengar yang baik.
4. Hubungi bantuan profesional
Jika masalah rumah tangga sudah semakin rumit dan dirasakan mengganggu, maka perlu dipertimbangkann untuk menemui konselor perkawinan, atau profesional kesehatan jiwa, yaitu psikolog atau psikiater.
Pilihan Editor: Cara Titi Kamal dan Christian Sugiono Atasi Masalah Rumah Tangga
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika