CANTIKA.COM, Jakarta - Ada banyak teori tentang asal-usul hummus. Beberapa ahli mengatakan hummus adalah makanan Alkitab yang berakar di Israel, beberapa bersikeras bahwa itu berasal dari Suriah, dan beberapa meyakini bahwa itu berasal dari Lebanon, di antara klaim lainnya, menurut BBC. Meskipun demikian, Anda masih dapat memperoleh gambaran tentang permulaan hummus dengan melihatnya bahan utamanya adalah kacang arab. Menurut The Oxford Companion to Food, kacang arab berasal dari 8000 SM di Mesir kuno.
Terlepas dari spesifikasi sejarahnya, hummus secara tradisional dibuat dengan bahan dasar yang sama di seluruh Timur Tengah, yakni kacang arab, tahini (pasta biji wijen), bawang putih, dan lemon, menurut BBC. Itu kemudian sering diakhiri dengan minyak zaitun.
"Semua bahan ini membuatnya tidak hanya menjadi saus / olesan yang lezat, tetapi juga pilihan yang bergizi," kata Vandana Sheth, ahli gizi terdaftar dan penulis My Indian Table: Quick & Tasty Vegetarian Recipes seperti dikutip dari laman PopSugar, Jumat, 9 Juni 2023.
Tidak hanya itu, kreasi krim ini juga kaya gizi dan dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari mendukung pencernaan hingga mengelola gula darah. Yuk, kita telusuri bersama.
Fakta Gizi Hummus
Kandungan gizi yang mengesankan dari hummus sebagian besar berkat bahan utamanya, kacang arab. Setiap legum kecil ini penuh dengan serat makanan, vitamin, dan mineral, seperti kalsium, magnesium, dan potasium, serta asam lemak tak jenuh ganda (alias lemak baik), menurut sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di Nutrients. Nutrisi menonjol lainnya yang ditemukan dalam hummus termasuk mangan, tembaga, folat, dan besi, tambah Sheth.
Terlebih lagi, hummus (sekali lagi, berkat kacang arab) kaya protein - setidaknya untuk sumber nabati. Faktanya, satu cangkir hummus menawarkan sekitar 19 gram protein —lebih banyak dari jumlah protein dalam tiga butir telur.
Halaman