CANTIKA.COM, Jakarta - Menurut data dari Kementerian Kesehatan, terdapat lebih dari 31.113 kasus rabies dan 11 kasus kematian akibat penyakit rabies di Indonesia sepanjang tahun 2020 hingga bulan April 2023. Dari jumlah tersebut, sebanyak 95 persen kasus rabies disebabkan oleh gigitan anjing dan lebih dari 40 persen kasus rabies terjadi pada anak-anak.
"Rabies ditularkan lewat GPHR (Gigitan Hewan Penular Rabies), dalam hal ini anjing. Anak-anak senang bergaul akrab dengan binatang sehingga begitu orang tua terkadang kurang perhatian, suatu waktu rentan diserang oleh hewan tersebut," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Novie Homenta Rampengan, dalam diskusi daring, pada Sabtu, 17 Juni 2023.
Novie menjelaskan, secara teori bila angka GHPR meningkat, maka jumlah kasus anak-anak yang digigit oleh hewan maupun berisiko terpapar rabies, juga ikut meningkat. Meski demikian sejauh ini, kata Novie, belum ada laporan kasus kematian pada anak-anak.
"Secara umum 40 persen terjadi pada anak-anak, tapi, belum ada laporan kasus kematian," Novie menjelaskan.
Cara Mencegah Penyebaran Virus Rabies
Dokter Novie juga memberikan tiga langkah utama guna mencegah penyebaran virus rabies pada manusia, yang lazim ditularkan lewat perantaraan hewan anjing.
Cara pertama yang dia sebutkan untuk mencegah penyebaran virus rabies adalah memastikan hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dalam kondisi sehat serta melakukan vaksinasi rutin.
Kedua, apabila mendapatkan gigitan dari hewan yang berisiko terjangkit rabies, maka segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit.
"Saat ada orang tergigit, penanganannya harus tetap tenang. Cuci luka dengan air sabun atau detergen di bawah air mengalir selama 10-15 menit supaya virus ikut terbawa keluar, " kata Novie.
Mencuci luka dengan air mengalir sangat disarankan karena jika menggunakan air di dalam wadah, misalnya baskom, virus akan berkutat di tempat.
Langkah ketiga untuk mencegah penyebaran virus rabies adalah secepatnya melapor ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center guna mendapatkan penanganan medis yang lebih cermat.
Perlu kita ingat bersama, virus rabies memang mematikan, namun, dapat dicegah melalui kewaspadaan dini kita semua, tegas Novie.
Pilihan Editor: Tren Adopsi Hewan Meningkat Saat Pandemi, Segera Beri Vaksin Anti Rabies
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika