CANTIKA.COM, Jakarta - Penelitian telah menunjukkan bahwa emosi dapat menular. Tanpa sadar, Anda berpotensi "menerima" ketakutan, kemarahan, atau kegembiraan dari orang lain. Jika Anda cenderung terserap secara emosional, penting untuk mengetahui bagaimana cara berhenti menyerap emosi negatif mereka.
Perubahan lainnya adalah kecemasan kronis, depresi, atau stres bisa menjadikan Anda emotional sponge atau orang yang menyerap emosi orang lain dengan melemahnya proteksi diri Anda. Secara tiba-tiba, Anda tampak klop dengan orang lain, terutama mereka dengan rasa sakit yang sama.
Emosi negatif dapat berasal dari mana saja. Apa yang dirasakan diri kita, bisa berasal dari diri sendiri, bisa pula perasaan yang miliki orang lain atau mungkin gabungan dari keduanya. Di bawah ini, akan membahas penjelasan mengenai cara membedakan dan meningkatkan emosi positif sehingga tidak membawa hal negatif yang bukan milik Anda.
Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengungkapkan bahwa lebih dari 2 juta orang Amerika menderita kelelahan kronis. Kemungkinan banyak dari mereka seorang emotional sponge.
Berikut adalah 6 cara untuk berhenti menyerap emosi orang lain.
1. Pertama, tanyakan pada diri sendiri: Apakah perasaan tersebut milik saya atau milik orang lain?
Bisa jadi keduanya. Jika emosi seperti ketakutan atau kemarahan berasal dari diri Anda, coba hadapi perlahan apa yang menyebabkan hal tersebut atau dengan bantuan profesional. Jika tidak, coba tentukan alasan yang paling jelas.
Misalnya, jika sehabis menonton film komedi tetapi setelahnya Anda pulang dengan perasaan sedih, mungkin energi depresi dari orang-orang yang berada disekitar Anda tanpa sadar masuk dan terserap dalam jarak dekat, "medan energi". Hal yang sama berlaku saat pergi ke mal atau konser yang padat.
2. Jika memungkinkan, jauhkan diri dari sumber yang dicurigai
Bergeraklah setidaknya sejauh 20 kaki dan lihat apakah Anda merasa lega atu tidak setelahnya. Jangan berbuat salah karena tidak ingin menyinggung perasaan orang asing. Di tempat umum, jangan ragu untuk berpindah tempat duduk jika Anda merasa tertekan.
3. Selama beberapa menit, fokuskan diri dengan mengatur napas
Hal ini berhubungan dengan esensi Anda. Tetap buang stres dan menghirup ketenangan. Ini membantu mengubur diri dan menetralkan rasa takut atau emosi lainnya. Gambarkan stres sebagai kabut yang keluar dari tubuh Anda, dan harapan sebagai cahaya terang yang masuk. Hal ini dapat membantu.
4. Emosi stres seperti rasa takut sering kali bersarang di perut
Letakkan telapak tangan di sana saat Anda terus mengirimkan rasa cinta ke area tersebut untuk meredakan stres. Untuk depresi atau kecemasan yang berlangsung lama, gunakan metode ini setiap hari untuk memperkuat diri Anda. Itu menghibur dan membangun rasa aman dan optimisme.
5. Visualisasikan
Bentuk perlindungan praktis yang digunakan banyak orang, termasuk praktisi perawatan kesehatan dengan pasien, melibatkan visualisasi selubung cahaya putih di seluruh tubuh. Anggap saja sebagai pelindung yang menghalangi kenegatifan atau ketidaknyamanan fisik tetapi membiarkan hal-hal positif masuk.
6. Carilah orang dan situasi yang positif
Berhubungan dengan teman yang kerap melihat kebaikan pada orang lain. Habiskan waktu dengan rekan kerja yang menunjukkan sisi baiknya. Dengarkan keyakinan yang mereka miliki pada diri mereka sendiri dan orang lain. Juga nikmati kata-kata, lagu, dan bentuk seni yang penuh harapan. Harapan itu menular, dan itu akan mengangkat suasana hati Anda.
Terus coba cara ini. Anda tidak perlu mencari kembali kendali yang hilang setiap kali Anda mengalami kelebihan emosi. Dengan strategi di atas untuk mengatasinya, Anda dapat menghadapi lebih cepat terhadap situasi stres, merasa lebih aman, dan kepekaan Anda dapat berkembang.
Pilihan Editor: Curhat Irish Bella Putuskan Menikah Muda, Lonjakan Emosi jadi Tantangan
AN NISA RISTIANTI | YOUR TANGO
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika