Benarkah Kebiasaan Selingkuh Sulit Dihentikan, Simak 9 Alasannya Berikut Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi selingkuh. Shutterstock

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock

IKLAN

4. Cara untuk mengatasi kebosanan

Gairah seksual pada awal hubungan tidak selalu bertahan. Ada unsur kimia tertentu yang membuat perasaan gila dan tinggi dalam cinta. Bagi beberapa orang, ketika gairah ini memudar dan berubah menjadi perasaan yang lebih stabil dan dalam hubungan yang terjalin, hal ini menjadi masalah. Mereka merasa bosan dan mencari kembali perasaan gairah dan intensitas yang hilang tersebut.

5. Balas dendam atas perselingkuhan pasangan

Beberapa orang merasa bahwa satu-satunya cara untuk merespon perselingkuhan pasangan adalah dengan berselingkuh juga. Mereka merasa bahwa ini akan membuat semuanya seimbang.

6. Monogami tidak cocok bagi mereka

Meskipun poliamori dan non-monogami semakin diterima dan terlihat lebih umum, masih ada orang-orang yang tidak menyadari bahwa masalahnya terletak pada ketidakcocokan dengan monogami.

Mereka tertarik pada banyak orang karena berbagai alasan dan menginginkan jenis hubungan yang berbeda. Mereka sering mengalami FOMO (Fear of Missing Out) ketika berada dalam hubungan monogami. Mereka merasa terikat atau terkekang. Tingkat ketidaksetiaan mereka jauh lebih tinggi daripada orang-orang yang merasa nyaman dalam hubungan monogami.

7. Bentuk sabotase hubungan 

Orang-orang ini berselingkuh ketika keadaan menjadi "terlalu baik". Pada tingkat tertentu, mereka merasa bahwa mereka tidak pantas mendapatkan hubungan yang begitu dekat atau bekerja dengan baik, sehingga mereka menyabotase dengan berselingkuh. Beberapa dari mereka memiliki ketakutan akan keintiman dan merasa terlalu terikat.

8. Takut akan komitmen

Orang-orang yang takut akan komitmen mungkin menemukan diri mereka berselingkuh setiap kali hubungan mencapai tahap di mana mereka harus bergerak ke "tahap berikutnya". Tekanan untuk berkomitmen sering kali berasal dari dalam diri mereka sendiri daripada dari pasangan. Masyarakat yang menganut monogami memiliki pandangan tersirat tentang majunya hubungan dari satu tahap ke tahap berikutnya. 

Hal ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman jika mereka tidak melanjutkan ke tahap berikutnya pada waktu yang dianggap tepat. Orangtua sering kali bertanya, "Kapan kamu akan menikah?" atau "Bukankah sudah waktunya kamu pindah bersama?" atau memberikan saran bahwa jika Anda ingin membangun keluarga, waktunya hampir habis. Ada jadwal yang harus dipertimbangkan ketika Anda memikirkan memiliki keluarga, terutama bagi wanita.

9. Hidupkan gairah 

Beberapa orang berpikir bahwa dengan berselingkuh, mereka akan merasakan gairah yang lebih besar terhadap pasangan mereka atau bahwa penemuan perselingkuhan akan membangkitkan kembali gairah dalam pernikahan mereka. Namun, ini adalah strategi yang buruk dan jarang berhasil.

Pilihan Editor: 6 Tanda Pasangan Melakukan Selingkuh Emosional, Oversharing dan Mengubah Penampilan

WIDYA FITRIANINGSIH | YOUR TANGO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."