CANTIKA.COM, Jakarta - Berurusan dengan toxic mother bisa sangat sulit. Ini seperti berjalan di ladang ranjau emosional, tidak pernah tahu kapan ledakan berikutnya akan terjadi. Baik itu kritik terus-menerus, manipulasi, atau pelecehan emosional langsung, memiliki ibu yang tidak penyayang dapat meninggalkan luka yang dalam dan membuat Anda mempertanyakan harga diri Anda.
Apa Itu Toxic Mother?
Toxic mother mengacu pada seorang ibu yang secara konsisten menunjukkan perilaku berbahaya atau merusak atau sifat negatif terhadap anak atau anak-anaknya. Perilaku ini dapat mencakup berbagai bentuk pelecehan emosional, psikologis, atau bahkan fisik. Seorang ibu yang beracun mungkin terlibat dalam taktik manipulatif, menggunakan rasa bersalah atau malu untuk mengendalikan anak-anaknya, terus menerus mengkritik dan meremehkan mereka, atau menciptakan lingkungan yang penuh ketakutan dan ketidakstabilan.
Salah satu karakteristik utama dari ibu yang beracun adalah sifat perilakunya yang berbahaya dan konsisten. Ini bukan hanya tentang perselisihan atau konflik sesekali yang dapat muncul dalam hubungan apa pun. Sebaliknya, ibu yang beracun sering menunjukkan pola perilaku beracun yang secara signifikan memengaruhi kesejahteraan dan kesadaran diri anak-anak mereka.
Penting untuk dicatat bahwa orang tua yang beracun dapat mengambil bentuk yang berbeda dan menampilkan perilaku yang berbeda. Beberapa ibu mungkin bersikap kasar dan agresif secara terbuka, sementara yang lain mungkin lebih halus dalam manipulasi dan pengendalian emosi mereka. Terlepas dari perilaku spesifiknya, benang merahnya adalah bahwa tindakan ibu secara konsisten merusak pertumbuhan emosional dan psikologis anaknya.
Berikut adalah beberapa tanda yang dapat membantu Anda mengenali apakah ibu Anda adalah toxic mother:
1. Terus Mengkritik Anda
Seorang ibu yang tidak pengasih secara konsisten menemukan kesalahan dan kekurangan pada anaknya, sering kali mengkritik penampilan, kemampuan, atau pilihan mereka, yang dapat menyebabkan berkurangnya rasa harga diri. Kritik yang terus-menerus ini dapat menciptakan siklus keraguan diri dan rasa tidak aman yang merusak, yang memengaruhi kesejahteraan dan hubungan anak secara keseluruhan dengan orang lain.
2. Manipulatif
Mereka terampil memanipulasi anak-anak mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, menggunakan rasa bersalah, pemerasan emosional, atau memainkan permainan pikiran untuk mengendalikan pikiran dan tindakan anak mereka. Dengan memanfaatkan taktik manipulatif ini, mereka bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan dan kendali atas anak-anak mereka, yang selanjutnya melanggengkan dinamika ketergantungan dan ketakutan yang tidak sehat. Mengenali perilaku manipulatif ini sangat penting bagi anak untuk membebaskan diri dan menetapkan batasan yang sehat untuk kesejahteraan mereka sendiri.
3. Mengalami Perubahan Suasana Hati yang Tidak Stabil
Mereka mungkin mengalami perubahan suasana hati yang tidak terduga, berubah dari kemarahan yang ekstrim menjadi kasih sayang yang intens atau sebaliknya, membuat anak merasa gelisah dan tidak yakin bagaimana cara menyenangkan mereka. Perubahan suasana hati yang tidak terduga dari ibu yang beracun menciptakan lingkungan negatif di mana anak terus-menerus takut melakukan kesalahan atau memicu kemarahan ibu mereka, yang menyebabkan kecemasan dan kewaspadaan yang meningkat. Rollercoaster emosional ini membuat anak mendambakan stabilitas dan validasi, sering mengakibatkan berkurangnya rasa diri dan kesulitan membentuk hubungan yang sehat.
4. Distorsi kenyataan
Ibu yang beracun dapat mendistorsi kenyataan, menyangkal perilaku menyakitkan mereka atau membuat anak mempertanyakan persepsi, ingatan, atau emosi mereka sendiri, yang menyebabkan kebingungan dan keraguan diri. Dengan menyalakan gas dan mendistorsi realitas, mereka merusak rasa percaya anak pada diri mereka sendiri dan pengalaman mereka sendiri, membuat mereka terjebak dalam siklus keraguan diri dan kebingungan. Sangat penting bagi anak untuk mencari validasi dari sumber luar dan memercayai insting mereka sendiri untuk melepaskan diri dari taktik manipulatif ini.
5. Tidak Menghormati Batasan
Menyerang privasi anak mereka dan mengabaikan kebutuhan mereka akan otonomi, ibu yang beracun merusak perkembangan batasan dan individualitas yang sehat, menghambat pertumbuhan dan kemandirian pribadi anak. Menetapkan batasan yang jelas dan mencari dukungan dari individu tepercaya dapat membantu anak mendapatkan kembali hak privasi dan otonomi mereka.
Halaman