Tekstur Kulit Tidak Rata, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya Menurut Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wajah perempuan. Foto : bodyvie

Ilustrasi wajah perempuan. Foto : bodyvie

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah perempuan alami tekstur kulit tidak rata dan kasar. Menurut Vanessa Coppola, praktisi perawat bersertifikat dan pendiri Bare Aesthetic di Amerika Serikat, tekstur dan kekasaran kulit dapat mencakup berbagai macam masalah kulit seperti kekeringan, bercak kasar, benjolan, pori-pori membesar, dan bekas jerawat.

Mengatasi tekstur kulit yang tidak rata tidak semudah menyembunyikan kekasaran dengan riasan (jika ada, riasan mungkin membuatnya lebih berlebihan), tetapi kabar baiknya adalah ada banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki tekstur kulit dengan melakukan penyesuaian sederhana pada wajah Anda. rutinitas perawatan kulit sehari-hari. Yuk, kita telusuri penyebab tekstur kulit tidak rata dan cara mengatasinya

Penyebab Tekstur Kulit Tidak Rata

Menurut Coppola, tekstur kulit tidak rata sering terjadi karena penumpukan sel kulit mati yang kering dari lapisan atas dan terluar kulit. Tubuh kita secara alami melepaskan sel kulit mati dalam proses yang disebut pergantian sel, setiap 28 hingga 42 hari, menjaga kulit tampak relatif halus dan sehat. Namun menurut Coppola, pergantian sel bisa terganggu oleh beberapa hal seperti penuaan, kekeringan, paparan sinar matahari, polutan, dan faktor gaya hidup seperti merokok.

Brendan Camp, dokter kulit bersertifikat di MDCS Dermatology di New York menambahkan bahwa kondisi seperti eksim (yang terkait dengan bercak merah, bersisik, gatal) dan keratosis pilaris (ketika sel kulit mati menumpuk di folikel rambut. dan memberi kulit Anda "tekstur berduri) bisa juga menjadi penyebab, serta bekas jerawat dan pori-pori yang membesar.

Coppola juga mencatat bahwa terlalu sering melakukan pembersihan dan eksfoliasi juga bisa menjadi pemicu tekstur kulit tidak rata.

"Terlalu banyak pembersihan dan terlalu banyak pengelupasan dengan terlalu banyak topikal dapat menghilangkan minyak alami kulit kita dan mengganggu keseimbangan pH dan mikrobioma kulit yang mengakibatkan perubahan inflamasi," ujarnya, dikutip dari laman Women's Health, Selasa, 4 Juli 2023.

Walhasil, akibatnya kulit alami iritasi, kemerahan, tekstur tidak rata, pori-pori membesar, berjerawat, dan bercak kasar.

Baca juga: Manfaat Allantoin untuk Kulit, Meredakan Peradangan dan Melembapkan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."