CANTIKA.COM, Jakarta - Jenama lokal, Sejauh Mata Memandang berakar pada lingkungan dan kecintaan terhadap budaya dalam merilis produk. Selama sembilan tahun berkarya di industri mode Indonesia, jenama yang didirikan Chitra Subyakto ini berupaya menggunakan bahan-bahan positif alam dan daur ulang dalam mencipta karya, juga melestarikan budaya lewat tangan-tangan perajin di pelosok Indonesia.
Dalam perjalanan Sejauh Mata Memandang yang bernapaskan alam dan budaya, Chitra selaku pendiri dan direktur kreatif bersama tim selalu berpegang pada lima pilar dalam berkarya. Apa saja itu? Sirkularitas, transparansi dan ketertelusuran, rantai pasok beretika, memberi kembali hingga aksi iklim.
Sirkularitas berarti memutar masa pakai produk selama mungkin, regenerasi alam, dan meminimalkan sampah. Dalam pilar transparansi dan ketertelusuran, Sejauh Mata Memandang memprioritaskan keterbukaan dan ketertelusuran dalam rantai pasokan, mendorong sumber yang bertanggung jawab.
Adapun dari sisi rantai pasok berertika memastikan keadilan dan keberlanjutan (sustainability). Kala memberi kembali, Sejauh Mata Memandang terlibat dalam inisiatif untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dan, dalam aksi iklim, jenama yang berdiri pada tahun 2014 ini selalu berupaya mengurangi jejak karbon, mengambil langkah tegas untuk mengatasi tantangan iklim, dan mengadvokasi masa depan yang berkelanjutan.
Dampak Penggunaan Sumber Sejauh Mata Memandang
Mengulik dari Laporan Dampak (Impact Report) Sejauh Mata Memandang selama hampir sembilan tahun terakhir yang disusun oleh KEM (Koalisi Ekonomi Membumi), terdapat pemaparan komponen sumber apa saja yang telah digunakan. Yang pertama adalah bahan positif alam seperti kapas organik, rami, linen, serat daur ulang, dan pewarna bersertifikat OEKO-TEX® STANDARD 100.
Baca Juga:
Dari segi persentase, bahan positif alam terdiri dari 64,2 persen katun, tencel 16 persen, daur ulang 12 persen, linen 3 persen, katun organik 2 persen, kain daur ulang 1 persen, hemp organik 1 persen, dan sutra 1 persen.
Setelah itu, sejak 2021, dengan bantuan mitra yang disebut dengan Sahabat Sejauh, Sejauh Mata Memandang mendaur ulang pakaian yang tidak dapat dipakai mengubahnya menjadi serat partisi, peredam suara, benang, dan kain.
Selama September 2021 hingga Mei 2023 diketahui 5,7 ton pakaian terkumpul dalam program daur ulang. Angka pakaian yang terkumpul itu setara dengan 55 kali tinggi monas jika disusun vertikal. Dan, lebih dari 2.400 kg telah didaur ulang menjadi benang dan bahan insulasi yang digunakan dalam koleksi "Baur".
Dengan langkah daur ulang tersebut, Sejauh Mata Memandang menghemat air sebanyak 6 juta liter/tahun, menghemat emisi mencapai 23 ribu energi/tahun, dan mengurangi emisi 60 ribu kgCO2/ tahun.
Adapun di koleksi "Daur", Sejauh Mata Memandang memanfaatkan bahan sisa produksi membuat koleksi pakaian, masker, tas, dan topi dengan teknik menggabungkan kumpulan kain sisa atau patchwork.
Selama tahun 2020-2022, lebih dari 12.000 produk daur ulang Sejauh Mata Memandang terjual. Langkah penggunaan sumber tersebut berdampak menghemat air hingga 31,5 juta liter/tahun, menghemat energi mencapai 29 ribu kWH energi/tahun, dan mengurangi emisi 6.550 kgCO2/ tahun.
Selain bahan positif alam yang diungkapkan di atas, Sejauh Mata Memandang juga menggunakan pewarna nabati seperti secang, indigo, ketapang, kunyit, dan daun mangga.
Pilihan Editor: Merenda Kain Perca yang Memesona ala Sejauh Mata Memandang di JFW 2023
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika