Pekerja memasang dekorasi payung untuk persiapan Festival Payung Indonesia di kawasan Keraton Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Rabu 31 Agustus 2022. Festival yang mengangkat tema The Kingdom and Umbrella dan diikuti 81 kelompok seni dari Indonesia dan mancanegara tersebut digelar untuk melestarikan kerajinan payung tradisional sebagai warisan budaya Indonesia sekaligus meningkatkan pariwisata nasional. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Selain FESPIN sebagai ruang literasi, FESPIN juga menjadi RUANG KESETARAAN (egaliter) bagi anak-anak disabilitas dalam menampilkan karya-karya kreatifnya. Pada FESPIN tahun ini, beberapa grup seni, seperti Pusat Olah Seni Budaya Mulyo Joyo Enterprise (Surabaya) menampilkan penari-penari disabilitas, Esaje Sikop dan Kreasi Tuli Indonesia by Akeyla Naraya (Kabupaten Karawang) menampilkan para model disabilitas, serta Studio Koepokoe (Bantul) menampilkan karya seni rupa anak-anak istimewa (autis). Yang menarik, terdapat dua remaja putri tuna rungu yang bekerja sebagai pembuat payung tradisi di Home Industri Payung Lukis Ngudi Rahayu, Juwiring, Klaten. Payung Lukis Ngudi Rahayu mulai melakukan regenerasi pembuat payung tradisi untuk mencegah kepunahan.
Sejumlah 65 grup seni pertunjukan, 8 grup fashion show, dan 33 kelompok UMKM/Komunitas Kreatif dari Sabang, Riau, Bandar Lampung, Banda Aceh, Palembang, Bengkulu, Sumba Timur, Medang, Padangpanjang, dan kota-kota Indonesia lainnya, telah berpartisipasi pada FESPIN 2023.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemenparekraf RI, DISBUDPAR Kota Surakarta, DISPORPORA Provinsi Jawa Tengah, semua partisipan dan semua pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi pada FESPIN 2023 dalam perhelatan kreativitas kolektif FESPIN 2023. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Sankamphaeng Culture Center dan Tonpao Municipality yang tetap merawat hubungan sister-festival dua negara Indonesia-Thailand, serta kepada Mai Kikuchi (Jepang), Sindhu Raj (India), dan Edgar Freire (Ekuador)," ucap Heru.
Heru Mataya berharap, semoga kita terus bergerak bersama mencintai dan merawat warisan budaya lokal Indonesia dan meningkatkan jejaring kerja antarkomunitas, antar-grup seni, dan antarbangsa.
Pilihan Editor:
Lebih dari Simbol, Festival Payung Indonesia Menjadi Wujud Nyata Berkarya
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Halaman