CANTIKA.COM, Jakarta - Minyak ikan dikenal akan kandungan omega-3 dan asam lemak yang penting untuk membran sel dan reseptor di seluruh tubuh. Minyak ikan juga memainkan peran utama dalam mencegah dan menangani berbagai kondisi kesehatan.
Namun, tidak semua orang toleran dengan minyak ikan. Bahkan, beberapa diantaranya alergi terhadap ikan dan binatang laut lainnya. Maka, terdapat alternatif dari minyak ikan yang dapat dicoba yaitu minyak alga.
Apa Itu Minyak Alga?
Pada awalnya, gagasan mengkonsumsi alga atau ganggang laut sebagai suplemen mungkin membuat sebagian orang mual. Kebanyakan orang membayangkan alga adalah daun berlendir yang tumbuh di kolam maupun danau.
Faktanya, minyak alga tidak menyerupai atau terasa seperti tanaman berlendir. Melansir dari laman Medicinenet.com, produsen memproduksi minyak ini melalui beberapa langkah sederhana:
1. Peternakan Mikroalga
Pilih dan tumbuhkan spesies mikroalga yang sesuai dan mengandung asam lemak omega-3. Alga terpilih ditanam di laboratorium.
2. Ekstraksi
Minyak diekstraksi dari mikroalga melalui proses oksidasi rendah untuk menghindari rasa amis atau tidak enak.
3. Pemurnian
Produsen memurnikan minyak alga mentah dalam proses multi-tahap untuk penghilangan getah, pemutihan, dan penghilangan bau. Pengolahan minyak alga mentah akan memperbaiki penampilan dan baunya, sehingga cairannya lebih enak bagi konsumen.
4. Tambahkan Stabilisator
Produsen mungkin menambahkan antioksidan tambahan seperti tokoferol sebagai langkah terakhir untuk mengawetkan minyak. Antioksidan kemudian membantu mengurangi kerusakan sel akibat penuaan, kanker, degenerasi makula, dan kondisi lainnya.
Nutrisi pada Minyak Alga
Dilansir dari Healthline, spesies mikroalga tertentu sangat kaya akan dua jenis utama yaitu asam lemak dan omega-3. Selain itu, terdapat asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA). Oleh karena itu, spesies ini ditanam untuk diambil minyaknya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa persentase omega-3 dalam mikroalga sebanding dengan berbagai jenis ikan. Saat sedang mengkonsumsi telur, ayam, atau salmon budidaya yang diperkaya dengan omega-3, kemungkinan besar lemak tersebut berasal dari minyak alga.
Ditambah lagi, minyak ini berfungsi sebagai sumber omega-3 dalam susu formula dan makanan lainnya, serta vitamin nabati dan suplemen omega-3.
Minyak Alga vs. Minyak Ikan
Dalam sebuah penelitian, suplemen minyak alga ditemukan memiliki nutrisi yang setara dengan salmon yang dimasak dan bekerja dengan cara yang sama seperti minyak ikan di tubuh.
Selain itu, penelitian selama 2 minggu pada 31 orang mengungkapkan bahwa mengkonsumsi 600 mg DHA dari minyak alga per hari meningkatkan kadar darah dengan persentase yang sama dengan mengkonsumsi DHA dalam jumlah yang sama dari minyak ikan.
Sama seperti komposisi asam lemak ikan yang bergantung pada makanan dan simpanan lemaknya, lemak dalam alga berfluktuasi berdasarkan spesies, tahap pertumbuhan, variasi musim, dan faktor lingkungan.
Meski begitu, para ilmuwan dapat memilih dan menumbuhkan strain tertentu yang mengandung omega-3 lebih tinggi. Karena alga tumbuh sangat cepat dan tidak berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang berlebihan, alga lebih ramah lingkungan dibandingkan suplemen minyak ikan.
Terlebih lagi, karena ditanam dalam kondisi terkendali dan dimurnikan, minyak alga bebas dari racun yang mungkin ada pada ikan dan minyak ikan. Tampaknya juga memiliki lebih sedikit risiko gangguan pencernaan dan rasanya yang netral. Maka, minyak alga yang berbasis tanaman ini cocok dikonsumsi oleh vegetarian.
Manfaat Kesehatan Minyak Alga
Berikut manfaat dari minyak alga untuk kesehatan yang dilansir dari Healthline.
1. Mendukung Kesehatan Jantung
Suplemen omega-3 dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan risiko serangan jantung atau stroke. Omega-3 juga telah terbukti mengurangi kadar trigliserida.
Tinjauan terbaru terhadap 13 uji klinis pada lebih dari 127.000 orang mencatat bahwa mengkonsumsi suplemen omega-3 dari berbagai sumber laut mengurangi resiko serangan jantung dan semua penyakit jantung, serta kematian akibat kondisi ini.
2. Mengurangi Depresi
Orang yang didiagnosis menderita depresi sering kali memiliki kadar EPA dan DHA yang lebih rendah dalam darahnya.
Sejalan dengan itu, analisis penelitian yang melibatkan lebih dari 150.000 orang menemukan bahwa mereka yang makan lebih banyak ikan memiliki risiko depresi yang lebih rendah. Risiko yang lebih rendah mungkin sebagian disebabkan oleh asupan omega-3 yang lebih tinggi.
3. Bermanfaat Bagi Kesehatan Mata
Jika mengalami mata kering atau mata lelah, mengonsumsi suplemen omega-3 dapat meminimalkan gejala dengan menurunkan laju penguapan air mata.
Dalam penelitian pada orang yang mengalami iritasi mata karena memakai lensa kontak atau bekerja di depan komputer selama lebih dari 3 jam per hari, mengonsumsi 600–1.200 mg kombinasi EPA dan DHA meringankan gejala pada kedua kelompok.
Omega-3 juga memiliki manfaat mata lainnya, seperti melawan degenerasi makula terkait usia (AMD). Sebuah penelitian terhadap hampir 115.000 orang dewasa yang lebih tua mencatat bahwa asupan EPA dan DHA yang lebih tinggi dapat mencegah atau menunda AMD tingkat menengah.
4. Mengurangi Peradangan
Omega-3 dapat menghambat senyawa yang memicu peradangan. Oleh karena itu, minyak ini dapat membantu memerangi kondisi peradangan tertentu.
Dalam penelitian selama 12 minggu pada 60 wanita penderita rheumatoid arthritis (RA), mengonsumsi 5.000 mg omega-3 dari minyak ikan setiap hari mengurangi keparahan gejala. Para wanita juga memiliki lebih sedikit laporan nyeri dan nyeri sendi, dibandingkan dengan mereka yang menggunakan plasebo.
Efek Samping
Suplemen omega-3 umumnya dianggap aman. Mereka memiliki efek samping minimal kecuali meminumnya dalam dosis yang sangat tinggi.
Tidak ada batas atas yang ditetapkan, namun Otoritas Keamanan Pangan Eropa mengklaim bahwa mengkonsumsi dosis gabungan EPA dan DHA hingga 5.000 mg setiap hari tampaknya aman.
Meskipun minyak ikan dapat menyebabkan rasa amis, mulas, bersendawa, gangguan pencernaan, dan mual, hanya sedikit dari efek samping ini yang dilaporkan terjadi pada minyak alga.
Suplemen omega-3 juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat, jadi sebaiknya bicarakan dengan dokter terlebih dahulu. Secara khusus, omega-3 mungkin memiliki efek pengencer darah dan dapat mempengaruhi obat antikoagulan seperti warfarin, sehingga meningkatkan risiko perdarahan.