10 Cara Membangun Kebiasaan Makan Sehat pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi batita makan sayur. Foto: Freepik.com

Ilustrasi batita makan sayur. Foto: Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Membentuk kebiasaan makan sehat pada anak merupakan salah satu tanggung jawab terpenting orang tua. Akan tetapi, hal ini kerap diabaikan karena sebagian besar orang tua menyerah pada tingkah laku dan keengganan anak-anak mereka. Perlu diingat, gizi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kesehatan jangka panjang mereka. Pola makan yang buruk di awal kehidupan dapat memengaruhi anak Anda hingga dewasa. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan hubungan yang rumit dengan makanan.

Dengan mengajari anak-anak tentang makanan sehat dan kebiasaan makan ketika mereka masih kecil, Anda dapat menyiapkan mereka untuk mendapatkan kesehatan yang baik seumur hidup. Berikut ini sederet cara membangun kebiasaan makan yang sehat pada anak menurut Dr Paula Goel, Dokter Spesialis Anak dan Remaja dikutip dari Hindustan Times, Jumat, 8 September 2023.

1. Mulailah sejak Dini dan Tetap Konsisten

Perkenalkan beragam makanan pada anak sejak dini. Bayi lebih bersedia mencoba rasa baru antara usia 6 hingga 12 bulan. Bersabarlah dan terus konsisten menawarkan makanan yang bervariasi, Anda bisa membentuk selera mereka sejak dini.

2. Menjadi Teladan

Anak mencerminkan orang tuanya. Jika mereka melihat Anda menikmati buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, kemungkinan besar mereka akan mencoba dan menyukainya juga. Makan bersama sebagai satu keluarga dan jadikan itu pengalaman yang menyenangkan termasuk cara membangun kebiasaan makan sehat pada anak.

3. Waktu Makan Utama dan Camilan yang Teratur

Buat jadwal makan utama dan camilan, dan pastikan anak mematuhi agenda tersebut. Hal ini tidak hanya memastikan anak Anda menerima nutrisi sepanjang hari, tetapi juga membantu mereka mengenali tanda-tanda lapar dan kenyang.

Sarapan harus menjadi makanan utama hari itu. Mengonsumsi makanan secara teratur dan camilan tengah hari (buah-buahan, kacang-kacangan, sayur-sayuran) memastikan bahwa anak Anda tidak akan tetap lapar dan melahap camilan yang banyak mengandung gula dan garam.

4. Libatkan Anak dalam Prosesnya

Ajak anak Anda berbelanja dan biarkan mereka memilih sayur atau buah baru untuk dicoba. Dorong mereka untuk membantu di dapur. Ketika anak-anak merasa terhubung dengan prosesnya, mereka lebih tertarik pada hasilnya.

5. Hindari Menyetok Junk Food di Rumah

Mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food sesekali boleh-boleh saja. Namun, hindari menyetok fast food di dapur Anda. Sebab kalau tidak ada di rumah, tidak akan menjadi godaan sehari-hari. Alangkah lebih baik menyetok buah-buahan segar, kacang-kacangan, buah-buahan kering di rumah sebagai camilan

6. Hindari Menggunakan Makanan sebagai Hadiah atau Hukuman

Strategi ini dapat membentuk hubungan emosional dengan makanan, yang mungkin menyebabkan makan berlebihan atau mengembangkan hubungan tidak sehat dengan makanan tertentu di kemudian hari.

7. Sajikan Makanan Semenarik Mungkin

Presentasi itu penting! Manfaatkan sayuran berwarna untuk membuat piring pelangi atau gunakan pemotong kue untuk membentuk roti lapis atau sandwich. Piring yang menarik secara visual juga bisa meningkatkan selera makan anak.

8. Mendorong Mengenal Sinyal Diri

Ajari anak untuk mendengarkan tubuhnya. Beri tahu mereka bahwa tidak apa-apa untuk berhenti makan ketika mereka sudah kenyang dan bahwa mereka harus makan ketika mereka benar-benar lapar, bukan hanya bosan

9. Edukasi Manfaat Setiap Makanan

Dengan cara yang sesuai dengan usianya, bicarakan dengan anak Anda tentang bagaimana makanan yang berbeda dapat membantu mereka. Misalnya, “Wortel baik untuk mata kamu”, atau “Susu memperkuat tulang kamu”. Hal ini dapat membuat mereka lebih tertarik dengan apa yang mereka makan.

10. Tetap Sabar dan Gigih

Selera anak-anak terus berkembang. Mereka mungkin menolak suatu makanan hari ini dan menyukainya beberapa bulan kemudian. Tawarkan makanan yang ditolak beberapa kali sebelum memutuskan bahwa mereka benar-benar tidak menyukainya. Dan ingat, setiap anak itu unik; apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak berhasil untuk orang lain.

Membangun kebiasaan makan sehat pada anak adalah sebuah perjalanan. Dengan kesabaran, konsistensi, dan strategi yang tepat, Anda dapat menetapkan dasar pilihan makanan sehat seumur hidup tidak hanya untuk anak Anda tetapi seluruh keluarga Anda.

Pilihan Editor: Dear Parents, Simak 3 Dampak Kesehatan Jika Anak Kurang Makan Sayur

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."