4 Tips Menyiapkan Kopi yang Menyehatkan Usus
Ada lebih dari satu cara untuk memastikan kopi pagi Anda mendukung kesehatan Anda. Faktor-faktor seperti zat aditif dalam kopi, jumlah yang Anda minum, dan waktu Anda meminumnya juga berperan dalam pengaruh kopi terhadap pencernaan, menurut Michelle Pearlman, ahli gastroenterologi dan CEO serta salah satu pendiri Prime Institute. Di bawah ini, para ahli membagikan beberapa hal yang perlu diingat.
1. Pertimbangkan Panggang Kopi Ringan versus Lama
“Ketika kita berbicara tentang kopi, bentuk paling murni, yaitu kopi hitam, bisa dibilang merupakan cara meminumnya yang paling bermanfaat. Menariknya, kopi yang disangrai ringan sering kali mempertahankan lebih banyak sifat antioksidannya,” kata Dr. Salhab.
Meskipun demikian, biji kopi yang disangrai ringan mungkin tidak ideal bagi sebagian orang. Jadi, bagi siapa pun yang perutnya sensitif, memanggang kopi lebih lama mungkin merupakan pilihan yang lebih cocok karena cenderung kurang asam.
2. Perhatikan Proses Penyeduhan
Jika Anda mengalami sakit maag atau asam lambung saat minum kopi panas, minuman dingin mungkin lebih cocok.
“Proses penyeduhan dingin membuat kopi menjadi kurang asam dibandingkan dengan metode penyeduhan panas. Ini bisa lebih lembut di perut dan mungkin merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang mengalami ketidaknyamanan pencernaan dengan kopi biasa,” kata Dr. Robbins.
3. Waktu Minum Kopi
Waktu minum kopi adalah faktor penting lainnya yang mempengaruhi usus Anda.
“Minum kopi di pagi hari, terutama saat perut kosong, dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang mungkin tidak ideal bagi mereka yang menderita refluks asam, mulas, atau masalah pencernaan lainnya,” kata Dr. Robbins.
Menyantap camilan sebelum minum kopi dapat mengurangi efek tersebut, saran Dr. Robbins.
Di sisi lain, meminum kopi saat perut kosong mungkin bermanfaat dalam keadaan tertentu. “Jika Anda mengalami sembelit, minum kopi saat perut kosong dapat merangsang buang air besar,” kata Dr. Robbins.
Mengingat kafein dalam kopi dikaitkan dengan peningkatan motilitas usus, menurut Michigan Medicine.
4. Hindari Menambah Bahan-bahan Tertentu
Saran utama Dr. Pearlman adalah membatasi bahan tambahan kopi yang biasanya memicu gejala pada saluran pencernaan atau meningkatkan nafsu makan, contohnya gula tambahan, krimer dengan pemanis buatan seperti sukralosa dan aspartam (yang dapat menyebabkan diare dan kembung pada beberapa orang) serta produk susu untuk mereka yang tidak toleran terhadap laktosa.
Memilih krimer dengan sedikit lemak mungkin juga merupakan pilihan yang lebih baik bagi sebagian orang. “Memilih krimer ringan dibandingkan pilihan krim berlemak penuh dapat membantu menurunkan kalori dan berpotensi mencegah masalah seperti refluks asam,” kata Dr. Salhab.
Pilihan Editor: Alasan Mengapa Tak Dianjurkan Minum Kopi saat Perut Kosong
LIVESTRONG
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Halaman