CANTIKA.COM, Jakarta - Cuaca panas membuat hawa tidur juga berpengaruh, namun menurut penelitian ternyata tidur tanpa busana atau tidur telanjang punya manfaat bagi kesehatan. Mungkin selama ini banyak yang bertanya-tanya apakah tidur telanjang disarankan, berikut jawabannya.
Berikut adalah 12 manfaat kesehatan dari tidur telanjang atau tanpa busana atau
1. Membantu Anda tidur lebih nyenyak
Tidur tanpa mengenakan piyama dapat mencegah Anda menjadi terlalu panas atau terlalu dingin, karena suhu tubuh Anda turun saat Anda tertidur untuk membantu tidur Anda. Selain itu, tidak terbelit pakaian membuat istirahat malam menjadi lebih nyaman, sehingga hari esok menjadi lebih baik.
2. Membersihkan kulit lebih cepat
Pada gilirannya, kualitas tidur yang lebih baik telah terbukti membantu luka kulit sembuh lebih cepat. Jadi tidur tanpa busana berarti tidur lebih nyenyak, yang berarti kulit lebih sehat dan bersih.
3. Mengurangi stres
Tidur tanpa busana membantu mengatur kortisol, hormon yang bertanggung jawab atas stres karena tubuh Anda tetap lebih dingin dibandingkan saat berpakaian. Kortisol dapat meningkat ketika tubuh menjadi terlalu hangat, jadi menjaga tubuh tetap sejuk dan telanjang berarti menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan mengurangi stres dan kecemasan secara keseluruhan.
4. Mencegah insomnia
Stres dan kecemasan diketahui berkontribusi terhadap insomnia. Jadi kembali ke hormon kortisol yang nakal, menjaga tubuh tetap sejuk dan mengurangi stres berarti kecil kemungkinan Anda menderita insomnia akut atau kronis.
5. Menurunkan berat badan dan cegah obesitas
Kortisol benar-benar hormon yang rumit. Meskipun hal ini memberikan banyak manfaat - seperti mengurangi peradangan, mengatur tekanan darah, dan meningkatkan energi sehingga Anda dapat mengatasi stres - hal ini dapat menyebabkan keinginan makan yang tidak sehat dan penambahan berat badan ketika kadarnya menjadi terlalu tinggi.
6. Dapat mengurangi gejala PMS
"Kortisol merusak aktivitas progesteron, sehingga memicu dominasi estrogen," tulis John R. Lee, MD, dalam bukunya What Your Doctor May Not Tell You About Premenopause. "Peningkatan kadar kortisol secara kronis dapat menjadi penyebab langsung dominasi estrogen," lanjut Dr. Lee, "dengan semua gejala PMS yang sudah kita kenal.
Halaman