Pada kesempatan tersebut, Tantyo Sudharmono mengaku merasa bahagia dan senang melihat antusiasme para anak disabilitas dan orangtuanya untuk mengikuti pelatihan ini. "Selama sekian tahun ini saya memimpin DNIKS sudah banyak melakukan kegiatan untuk anak berkebutuhan khusus seperti down syndrome, ADHD dan sebagainya," jelasnya.
Tantyo Sudharmono juga menegaskan, dua faktor yang paling penting dibutuhkan oleh anak-anak special needs yaitu cinta dan dukungan atau peran dari lingkungan terdekat yaitu orangtua. "Cinta dan dukungan dari keluarga serta lingkungan sangat penting," imbuhnya.
Tantyo Sudharmono juga mengutarakan, kegiatan pelatihan konten kreator untuk anak berkebutuhan khusus ini dapat mengasah kreativitas dan inovasi. Dengan demikian, kemampuan otak terus terasah termasuk kemampuan mengatur emosi. "Semoga Tuhan memberikan rahmat, hidayah, dan taufik serta rida atas upaya yang sangat mulia ini," harapnya.
Dijelaskan Tantyo Sudharmono, DNIKS berharap kerja sama dengan Marcommads dalam penyelenggaraan pelatihan konten kreator untuk anak berkebutuhan khusus ini terus berkesinambungan. "Nanti ada sesi pembekalan khusus untuk orangtua karena juga sama pentingnya. Selain dukungan, pengetahuan para orangtuanya juga perlu terus ditambah," jelasnya.
Dirinya berharap, kolaborasi DNIKS dengan Marcommads ini terus berlanjut sampai tahun-tahun berikutnya. "Semoga kerja sama ini bisa diteruskan tidak hanya sampai tahun 2023 ini karena di Indonesia cukup banyak orang yang membutuhkan dukungan," paparnya.
Tantyo Sudharmono mengungkapkan sangat senang dengan kegiatan kolaboratif ini. "Dengan mengucapkan Bismillah secara resmi saya bukan pelatihan konten kreator untuk anak berkebutuhan khusus ini," ulasnya.
Pada kesempatan tersebut, founder Marcommads Edulearn Center, RA Loretta Kartikasari, berharap pelatihan ini dapat menghasilkan para konten kreator yang andal. "Mama dan papa di sini berkolaborasi dengan anaknya menjadi konten kreator. Semoga perjalanan kita belajar pada hari ini bisa mewujudkan adik-adik menjadi konten kreator yang andal," papar perempuan yang akrab disapa Dya Loretta ini.
Usai sambutan dan pembukaan acara pelatihan tersebut, sejumlah anak disabilitas dan para orangtuanya mendapatkan materi pembelajaran tentang tips membuat konten oleh Arif Handoko, mentor dari Marcommads Edulearn Center. Ia menjelaskan mengenai peralatan yang dibutuhkan dalam proses produksi konten, bagaimana membuat riset konten, dan sebagainya.
"Kita akan mencoba menggunakan kamera di handphone bagaimana membuat konten sekaligus mempromosikan Raisya Cookies. Kemudian, konten tersebut diposting di media sosial masing-masing peserta pelatihan. Nah, dalam hal ini perlu dijaga kekompakan antara orang tua dan anak," paparnya.
Pilihan Editor: Re.juve Gandeng Luna Maya untuk Kampanye Kesadaran pada Anak Berkebutuhan Khusus
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Halaman