CANTIKA.COM, Jakarta - Nama Putri Marino di dunia akting tentu tidak asing lagi karena kepawaiannya dan totalitas dalam memainkan setiap peran. Contohnya, sebagai Kinan di serial Layangan Putus, Putri berhasil membuat penonton merasakan kepedihan mendalam wanita hamil saat mengetahui suaminya selingkuh. Di karya teranyar yang dia bintangi, serial Gadis Kretek, Putri juga menjiwai sebagai tokoh Arum, dokter yang hanya memikirkan dua hal dalam hidupnya, ibunda dan pekerjaan.
Untuk menyegarkan ingatan kita bersama atau bagi yang belum begitu mengenal istri aktor Chicco Jerikho ini, berikut sekilas perjalanan karier Putri Marino dihimpun dari berbagai sumber.
Mengawali Karier sebagai Presenter
Baca Juga:
Memiliki nama lengkap Ni Luh Dharma Putri Marino, Putri mengawali karier di industri hiburan sebagai pembawa acara pada reality show salah satu stasiun televisi swasta, My Trip My Adventure di tahun 2013. Acara tersebut menyoroti pariwisata dan destinasi yang ada di berbagai kota Indonesia.
Di sana, Putri memperkenalkan diri sebagai Putri Marino dan melakukan berbagai kegiatan pariwisata, seperti menjelajah sungai hingga menuruni lembah. Perannya sebagai pembawa acara berlangsung selama tiga tahun. Pada 2016, perempuan 30 tahun itu mulai merambah ke seni peran.
Film dan Serial yang Dibintangi
Debut akting Putri Marino dalam serial Axelerate yang tayang pada tahun 2016. Dia berperan sebagai Putri. Kemudian, dia mulai aktif bermain film, seperti Posesif (2017), Sultan Agung (2018), Terima Kasih Cinta (2019), Losmen Bu Broto (2021), One Night Stand (2021), Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga (2021), dan The Big 4 (2022).
Nama perempuan berdarah Bali dan Italia itu mulai menjulang jauh lebih tinggi ketika dia bermain sebagai Kinan Aripurnami dalam serial fenomenal tahun 2021, yaitu Layangan Putus. Di serial yang disutradarai Benni Setiawan itu, Putri beradu akting dengan Reza Rahardian yang berperan sebagai suaminya, Aris Pratama.
Kini, dia dikabarkan membintangi serial The Architecture of Love. Dalam serial yang tengah dalam proses pembuatan itu, Putri berperan sebagia Rai.
Raih Sejumlah Penghargaan
Berkat perannya dalam film Posesif (2017), wanita kelahiran 1993 itu berhasil memenangkan Pemeran Utama Wanita Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2017. Prestasi ini menjadikan Putri Marino sebagai aktris kedua sepanjang sejarah yang berhasil meraih penghargaan bergengsi tersebut bersama film perdana, mengikuti Christine Hakim yang memenangkan perhargaan yang sama pada tahun 1974 bersama film perdananya, Cinta Pertama.
Bersama Posesif, Putri Marino juga meraih penghargaan sebagai Aktris Pendatang Baru Terpilih pada Piala Maya 2017 dan Pendatang Baru Terbaik pada Indonesia Movie Actors Awards (IMAA) tahun 2018.
Sementara itu, berkat aktingnya di Losmen Bu Broto, Putri menyabet penghargaan Aktris Pendukung Pilihan pada Festival Film Tempo 2021, Best Performance di Jogja Netpac Asian Film Festival 2021, Aktris Pendukung Terpilih pada Piala Maya 2022, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik pada FFI 2022, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik IMAA 2022.
Pada Festival Film Bandung 2022, Putri meraih dua piala dalam dua judul film yang berbeda, yaitu Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop bersama One Night Stand dan Pemeran Utama Wanita Terpuji Serial Web bersama Layangan Putus. Tahun ini, Putri Marino mendapatkan penghargaan Aktris Utama Terbaik Genre Film Laga pada Festival Film Wartawan Indonesia 2023 melalui aksi kerennya pada film The Big 4.
Pilihan Editor: Cara Putri Marino Dalami Peran Arum di Serial Gadis Kretek, Dengarkan Lagu Tenda Biru
ANNISA YASMIN
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika