CANTIKA.COM, Jakarta - Kunyit yang sering disebut sebagai "bumbu emas" telah menarik perhatian dunia kuliner dan komunitas ilmiah karena potensi manfaatnya bagi kesehatan. Bumbu berwarna kuning cerah ini diketahui berasal dari rimpang tanaman Curcuma longa. Kunyit telah menjadi bahan pokok pengobatan tradisional selama berabad-abad berkat satu senyawa aktif utamanya, kurkumin yang kaya sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Meski demikian, ada beberapa efek samping konsumsi kunyit berlebihan yang perlu kita ketahui.
Manfaat Kunyit
Pertama-tama kita kulik dulu apa saja manfaat dari kunyit. Dengan bahan utamanya kurkumin, kunyit adalah suplemen kesehatan yang dikenal karena mampu melawan stres oksidatif dan peradangan, akar penyebab berbagai masalah kesehatan. Kurkumin juga mengatasi sindrom metabolik, sekelompok masalah kesehatan seperti resistensi insulin dan obesitas, dengan meningkatkan sensitivitas insulin, menekan penumpukan lemak, dan mengurangi peradangan dan stres oksidatif.
Dalam perjuangan melawan kondisi nyeri sendi kronis seperti osteoartritis dan rheumatoid arthritis, kurkumin menawarkan pereda nyeri dan perbaikan sendi secara keseluruhan, menjadikannya tambahan yang berharga untuk perjalanan kesehatan Anda.
Anjuran Dosis Mengonsumsi Kunyit
Untuk memaksimalkan manfaat kurkumin bagi kesehatan, disarankan untuk memasukkan kunyit ke dalam makanan harian Anda. Manfaat kurkumin meningkat secara signifikan bila dikonsumsi dengan piperin, komponen aktif utama lada hitam menurut John Hopkins Medicine. Untuk mendapatkan hasil optimal dianjurkan untuk mengonsumsi 500-2000 miligram kunyit per hari.
Efek Samping Konsumsi Kunyit Berlebihan
Apa pun yang berlebihan tidak akan baik untuk kesehatan tubuh kita, termasuk mengonsusmi kunyit berlebihan. Meskipun kunyit dan kurkumin umumnya aman, penting untuk mewaspadai potensi efek samping, terutama bila dikonsumsi dalam dosis besar atau dikonsumsi sebagai suplemen:
1. Sakit perut: Kunyit atau kurkumin dosis tinggi dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, termasuk sakit perut, refluks asam, dan diare.
2. Sakit kepala dan pusing: Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala dan pusing saat mengonsumsi kurkumin dosis 450 mg atau lebih tinggi.
3. Masalah perut: Kunyit dapat memperburuk masalah perut, seperti refluks asam dan batu empedu.
4. Kehamilan dan menyusui: Wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari suplemen kunyit, karena dapat merangsang kontraksi rahim, yang berpotensi menyebabkan komplikasi.
5. Risiko batu ginjal: Dalam makalah penelitian yang diterbitkan oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat disebutkan kunyit secara alami mengandung sekitar 2 persen oksalat, suatu senyawa yang, jika kadarnya tinggi, dapat mempengaruhi individu tertentu terhadap pembentukan batu ginjal.
Oksalat dapat mengkristal di ginjal, menyebabkan berkembangnya batu yang menyakitkan ini. Kekhawatiran lain muncul dari potensi pemalsuan bubuk kunyit komersial. Tidak semua produk berlabel "kunyit" adalah murni, dan beberapa mungkin mengandung bahan-bahan yang dirahasiakan dan berpotensi membahayakan. Selain itu, beberapa bubuk kunyit mungkin mengandung pewarna makanan yang meragukan untuk meningkatkan daya tarik visualnya jika diencerkan dengan tepung.
Yang Perlu Menghindari Suplemen Kunyit
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau mereka yang mengonsumsi obat tertentu perlu berhati-hati saat mempertimbangkan suplemen kunyit, termasuk orang-orang dengan gangguan pendarahan, masalah pencernaan, atau riwayat batu ginjal. Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menambahkan suplemen baru ke dalam rutinitas Anda, terutama jika Anda sedang hamil, menyusui, atau mengonsumsi obat.
Pillihan Editor: Manfaat Kunyit Sebagai Pereda Nyeri Menstruasi Asal Tidak Dikonsumsi Berlebihan
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika