CANTIKA.COM, Jakarta - Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah tahap infeksi yang fatal disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus ( HIV). Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global, sehingga memerlukan kesadaran komprehensif dan kebutuhan untuk memahami penularan dan pencegahan AIDS.
Penularan AIDS
Menurut Dr. Neha Rastogi Panda, Konsultan - Penyakit Menular, Fortis Memorial Research Institute, Gurugram, India, hubungan intim tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi merupakan cara penularan HIV yang signifikan. Berbagi jarum suntik saat menggunakan narkoba atau terpapar darah yang terinfeksi secara tidak sengaja, misalnya melalui transfusi dengan darah yang terkontaminasi, merupakan jalur tambahan.
Lebih lanjut, HIV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke anaknya saat melahirkan atau menyusui, paparan tato, atau laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki.
Meskipun ada kesalahpahaman, kontak biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berbagi peralatan tidak menimbulkan risiko penularan.
Pencegahan AIDS
Pencegahan AIDS merupakan pendekatan multi-sisi, dengan pencegahan dan perlindungan sebagai pilarnya. Kesadaran dan pendidikan tentang praktik seks yang aman, dan penguatan metode yang aman secara signifikan mengurangi risiko penularan seksual. Dalam kasus yang mencurigakan, deteksi dini dan intervensi adalah kuncinya.
Bagi individu yang berisiko tinggi, profilaksis pra pajanan (PrEP) memberikan lapisan perlindungan tambahan. Menghindari berbagi jarum suntik dan memastikan keamanan produk darah melalui proses skrining yang ketat sangat penting dalam mencegah penularan HIV melalui penggunaan narkoba atau prosedur medis.
Pendidikan adalah alat yang ampuh dalam mencegah penularan dari ibu ke anak. Wanita hamil dengan HIV yang patuh dan terus menerus terhadap obat antiretroviral akan mengurangi risiko penularan virus ke bayinya.
Dengan viral load yang tidak terdeteksi, pemberian ASI dan profilaksis saat lahir aman untuk menghindari penularan.
Kampanye kesadaran masyarakat memainkan peran penting dalam menghilangkan mitos dan stigma yang terkait dengan HIV/AIDS. Mendorong inklusivitas dan pemahaman mendorong individu untuk mencari tes dan pengobatan tanpa takut dihakimi. Undang-undang dan kebijakan anti-diskriminasi semakin mendukung pengidap HIV, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengidap AIDS.
Upaya terpadu yang dibantu oleh pemerintah dalam skala besar sangat penting dalam memerangi epidemi AIDS. Inisiatif seperti Program Bersama PBB untuk HIV/AIDS (UNAIDS) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pencegahan, dan pengobatan global. Akses terhadap terapi antiretroviral yang terjangkau sangatlah penting, untuk memastikan bahwa individu yang didiagnosis dengan HIV dapat menjalani kehidupan yang memuaskan sambil mengelola kondisinya.
Pemahaman komprehensif tentang AIDS mencakup pengetahuan tentang penularan dan upaya pencegahannya.
Dengan menerapkan praktik yang aman, mendorong pendidikan, dan mendukung inisiatif global, masyarakat dapat bekerja sama untuk mengurangi prevalensi HIV/AIDS dan menciptakan masa depan yang lebih sehat.
Pilihan Editor: Sejarah Hari AIDS Sedunia, Dicetuskan oleh Dua Pejabat WHO pada 1987
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika