CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam ulasan mode atau fashion kali ini, kita mengulik sejarah dasi. Asal usul aksesori ini dimulai pada abad ke-17. Selama Perang 30 Tahun di Perancis, Raja Louis XIII mempekerjakan seorang tentara Kroasia yang mengenakan sepotong kain di lehernya sebagai bagian dari seragamnya.
Raja langsung terpesona dengan detail tersebut dan menjadikan dasi sebagai aksesori wajib untuk pertemuan kerajaan. Sejak saat itu, hanya kalangan elit monarki Prancis yang biasa mengenakan dasi, yang akhirnya menjadi pernyataan mode umum di seluruh Eropa.
Seiring berjalannya waktu, gaya dan desain dasi berubah.
Pada tahun 1920-an, seorang pembuat dasi dari New York menciptakan cara baru dengan memotong kain secara miring dan kemudian menjahitnya menjadi tiga bagian. Meskipun lebar dan panjangnya bertambah dan menyusut selama bertahun-tahun, desain dasar dasi tetap sama.
Namun, pada tahun 1930-an, evolusi tersebut disaksikan oleh Duke of Windsor, yang memilih simpul ekstra lebar dan membuat dasi khusus dari kain yang lebih tebal untuk mendapatkan tampilan yang lebih kokoh.
Pada tahun 1980-an, gaya tertentu tercipta, dengan pembuat dasi menciptakan berbagai macam gaya aksesori leher yang berbeda.
Lapisan tambahan dan interlining pada bagian dalam dasi membuat dasi lebih rata dan rapi di bagian dada. Dasi ini sangat mudah untuk diikat dan dianggap elegan dan berkelas. Aksesori pakaian ini tetap tidak tersentuh selama 100 tahun berikutnya, dan sejak itu orang-orang memakai gaya yang sama dengan perubahan pada bahan, potongan, lebar, dan pola.
Dari yang mewah hingga yang polos, dasi memiliki sehelai kain panjang yang dikenakan di leher dan diikat di bagian depan.
Pilihan Editor: Jenama Fashion Lokal Indonesia Melenggang di BRICS+ Fashion Summit Moskow
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika