CANTIKA.COM, Jakarta - Perdana Menteri Prancis, Elisabeth Borne mengundurkan diri pada Senin, 8 Januari 2024. Hal itu diumumkan oleh Kantor Kepresidenan Prancis.
"Macron (Presiden Prancis Emmanuel Macron) menerima pengunduran dirinya (Elisabeth Borne)," tulis pernyataan resmi presiden, melansir Reuters.
Lewat akun X (dulu Twitter) resminya, Macron pun mengucapkan terima kasih atas pengabdian Borne selama hampir dua tahun.
Pengunduran diri Borne terjadi saat Macron berencana merombak kabinet untuk memulai kembali masa jabatannya yang kedua. Dan, hingga saat ini, belum diketahui siapa yang akan menggantikan posisi Borne.
Untuk melihat kembali perjalanan karier Elisabeth Borne, berikut kilasannya dihimpun dari berbagai sumber.
Borne diangkat sebagai Perdana Menteri Prancis pada Mei 2022 lalu. Dia merupakan perdana menteri perempuan kedua dalam sejarah Prancis. Borne menggantikan Jean Castex yang juga mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Borne, seorang birokrat karier bersuara lembut dan pernah menjabat sejumlah menteri dari Partai Sosialis sebelum bergabung dengan pemerintahan Macron. Dia sempat menjabat sebagai menteri lingkungan hidup pada tahun 2019 ketika dia mendorong kebijakan ramah sepeda.
Borne kemudian mengambil alih Kementerian Tenaga Kerja dan mengawasi negosiasi dengan serikat pekerja yang mengakibatkan pemotongan tunjangan pengangguran bagi beberapa pencari kerja.
Dalam pengawasannya, pengangguran turun ke level terendah dalam 15 tahun dan pengangguran kaum muda ke level terendah dalam 40 tahun.
Pengetahuan mendalam Borne tentang cara kerja negara membantu Macron mendorong reformasi yang lebih sulit. Dia ditugaskan mengawasi serikat pekerja yang kuat di Prancis untuk mengawasi janji pemilu yang paling banyak diperebutkan, menaikkan usia pensiun.
Sebagai seorang teknokrat yang bijaksana dan tidak pernah mencalonkan diri untuk jabatan publik, Borne menunjukkan kredibilitasnya sebagai negosiator yang tangguh melawan serikat pekerja selama masa jabatan pertama Macron.
Sebagai menteri transportasi pada tahun 2017, dia menentang pemogokan dan demonstrasi selama berminggu-minggu untuk mengakhiri sistem pensiun dan tunjangan yang besar bagi pekerja kereta api SNCF.
Sementara itu, di mata mantan stafnya, Elisabeth Borne secara profesional terbilang gila kerja atau workaholic. “Dia benar-benar gila kerja, seseorang yang bisa bekerja sampai jam 3 pagi dan kembali lagi jam 7 pagi,” kata seorang mantan staf Borne.
FRANCE24 | REUTERS