CANTIKA.COM, Jakarta - Industri operasi plastik terus berkembang. Ada peningkatan sebesar 19 persen dalam prosedur bedah, invasif minimal, dan rekonstruksi sejak tahun 2019, menurut laporan American Society of Plastic Surgeons pada 2022. Dan, tren saat ini, perawatan yang dulu dilakukan secara tertutup, kini dibagikan secara terbuka di media sosial.
"Operasi plastik telah mencapai tahap utama," kata Jennifer Levine, ahli bedah plastik wajah bersertifikat ganda yang berbasis di New York, Amerika Serikat, dikutip dari Byrdie, Rabu, 7 Februari 2024. “Dan, kebanyakan orang siap memasukkan prosedur operasi plastik ke dalam rutinitas mereka,” tuturnya.
Bagi sejumlah orang, operasi plastik adalah tindakan untuk membahagiakan diri sendiri. Patokan cantik tak lagi menurut orang lain, tapi apa yang membuat pribadi itu lebih percaya diri. Dorongan itulah yang menjadi salah satu faktor meningkatnya operasi plastik di beberapa negara. Ditambah dengan banyaknya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang estetika juga memengaruhi meningkatnya permintaan operasi plastik.
Lantas, apa saja tren operasi plastik tahun 2024? Berikut enam di antaranya menurut ahli.
1. Lebih Realistis, Hasil Tidak Ekstrem
Pendekatan yang lebih seimbang terhadap operasi plastik—di mana dokter mendorong pasien untuk bersikap realistis mengenai hasil yang mungkin didapat—tampaknya menjadi tema sentral di tahun 2024. Hasil tampak lebih alami semakin diminati.
“Siapa pun yang mempertimbangkan operasi plastik perlu berhati-hati dan memahami bahwa hasil tertentu belum tentu mencerminkan apa yang dapat dicapai untuk semua orang,” kata Dr. Adam Kolker, MD, ahli bedah plastik bersertifikat yang berbasis di New York. Dia mengatakan itu salah satu dampak media sosial terhadap industri kecantikan, meskipun positif dalam membantu mengurangi stigma operasi plastik, sering kali dapat mendorong ekspektasi yang tidak realistis.
Namun, pada tahun 2024, calon klien akan menjadi lebih memahami tentang adanya pengeditan dan pengaturan pencahayaan pada foto sebelum dan sesudah serta hasil yang diunggah oleh pemengaruh atau influencer.
Menurut pengalaman dokter Kolker, kebanyakan pasien yang menjalani prosedur wajah maupun tubuh menginginkan hasil yang lebih halus dan alami.
2. Facelift Terus Diminati
Meskipun popularitas filler wajah belum menurun secara signifikan, pendekatan terhadap wajah tampak lebih muda mulai berubah. Menurut dokter Julius Few, ahli bedah plastik bersertifikat di Chicago, Amerika Serikat, kebanyakan pasiennya saat ini lebih memilih facelift mini ketimbang memasukkan banyak filler.
Dibandingkan dengan facelift tradisional, mini lift berfokus pada sepertiga bagian bawah wajah dan leher. “Pipi tidak perlu terlalu banyak diangkat,” kata Dr. Few. Dia mencatat bahwa meskipun ini adalah operasi yang lebih singkat (kurang dari dua jam) dengan lebih sedikit pengecilan dan pengangkatan kulit, operasi ini benar-benar mengangkat dan mengencangkan otot-otot wajah dan leher serta membentuk kontur untuk membuatnya lebih muda.
Dokter Levine menambahkan karena minat pasien terhadap bentuk leher dan rahang tetap tinggi, facelift mini (atau facelift penuh jika Anda berusia di atas 40 tahun) adalah metode terbaik untuk mencapai tujuan tersebut ketimbang filler dalam jumlah banyak.
3. Kontur Tubuh
Karena penurunan berat badan secara besar-besaran berdampak pada kulit kendur dan hilangnya otot, prosedur pembentukan tubuh semakin meningkat termasuk pengencangan wajah dan tubuh. Menurut dokter Levine, perawatan non-invasif seperti EmSculpt Neo untuk membantu membangun otot punggung yang dipadukan dengan prosedur pengencangan kulit seperti Ultherapy untuk mengatasi kulit kendur, diprediksi bakal meningkat untuk mengatasi efek penurunan berat badan yang cepat.
Dalam soal pembedahan, sedot lemak tetap pilihan teratas untuk menghilangkan lemak yang tidak diinginkan. Namun, dokter Kolker memperkirakan bahwa lipektomi dengan bantuan frekuensi radio (alias menggunakan gelombang frekuensi radio untuk melengkapi prosedur sedot lemak) akan menjadi semakin populer karena dapat meningkatkan pengencangan kulit secara bersamaan. Selain itu, semua ahli mengatakan bahwa perawatan 'bertumpuk' pembentukan tubuh, seperti kombinasi prosedur bedah dan non-invasif, akan menjadi lebih umum pada tahun 2024.
4. Pengencangan Bokong Proposional
Pengencangan Bokong Brasil atau Brazilian Butt Lift (BBL) yang hits pada tahun 2010-an masih menjadi permintaan utama kepada ahli bedah plastik di beberapa negara maju. Namun, pada tahun 2024, tren BBL beralih ke angka yang lebih proporsional secara keseluruhan. Usha Rajagopal, ahli bedah plastik bersertifikat di Amerika memperkirakan bahwa pasien yang memiliki BBL ekstrem akan kembali ke dokter bedahnya untuk meminta bokong yang lebih kecil, yang ia gambarkan sebagai operasi yang jauh lebih intens untuk membalikkannya.
5. Pembesaran Payudara yang Terlihat alami
Mirip dengan area bokong, permintaan untuk pembesaran payudara agar terlihat lebih alami semakin sering terjadi. Dokter Kolker mengatakan bahwa, selain implan payudara yang berukuran lebih konservatif, dia juga melihat peningkatan pembesaran payudara dengan pencangkokan lemak autologous, yang memanfaatkan lemak dari paha, perut, atau bokong, untuk mencapai hasil yang halus dan alami.
“Telah terjadi perubahan besar dalam estetika payudara,” jelasnya. “Terlihat berlebihan tidak lagi disukai. Alami dan proporsional adalah tren baru dalam pembesaran payudara.”
Dr. Few menambahkan bahwa banyak pasiennya (terutama mereka yang telah melahirkan) tidak melakukan transfer lemak dan implan demi melakukan pengencangan payudara, yang menghilangkan kelebihan kulit untuk membesarkan payudara dan mengencangkan jaringan di sekitarnya agar terlihat lebih kencang dan awet muda.
6. Pengencangan Area di Bawah Mata
Sudah jelas bahwa kita semua ingin terlihat tidak terlalu lelah, itulah sebabnya Dr. Rajagopal memperkirakan pengencangan mata atau blepharoplasties akan semakin populer pada tahun 2024.
"[Minat terhadap pengencangan mata] berasal dari pertumbuhan keinginan untuk peremajaan wajah secara menyeluruh,” jelasnya, serta keinginan agar seluruh struktur wajah terlihat serasi. Karena otot levator yang menahan kelopak mata sering kali terlihat terkulai seiring bertambahnya usia, pengencangan mata adalah alternatif yang populer selain pengencangan wajah penuh untuk membantu mengembalikan sedikit keremajaan pada wajah.
Dokter Kolker menambahkan bahwa blepharoplasty penjepit kulit, khususnya (pilihan yang lebih terbatas dan invasif minimal untuk menghaluskan kulit berlebih di kelopak mata bawah), akan lebih diminati oleh pasien, terutama pria. Larena pria cenderung kurang fokus pada pencegahan dibandingkan wanita, mereka sering mengunjungi dokter bedah plastik di kemudian hari ketika operasi adalah satu-satunya pilihan.
Pilihan Editor: Cerita Dokter Bedah Plastik Korea Menangani Pasien Indonesia: Sangat Menyadari Nilai Kecantikan
BYRDIE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika