CANTIKA.COM, Jakarta - Taste Atlas pada Jumat, 9 Februari 2024 lalu merilis daftar kue atau pancake terenak di dunia. Terdapat tiga jenis kue khas Indonesia yang menjadi pancake terenak bersanding dengan kue dari negara lainnya. "Ini adalah panekuk dengan nilai terbaik di dunia, peringkat saat ini. Apa jenis panekuk favoritmu?" tulis laman Taste Atlas.
Melansir laman Instagram Taste Atlas, Serabi menduduki urutan ke-23 dan Dadar Gulung ke-24, disusuk kue ape berada di urutan ke-27. Penasaran seperti apa tiga kue terenak seperti di dunia terseebut, simak ulasannya berikut ini.
1. Serabi
Kue Serabi. Cookpad/Dewiciouz
Salah satu kue tradisional yang diolah menggunakan tepung ialah kue Serabi, kue ini menggunakan tepung beras sebagai bahan dasar pembuatannya. Serabi merupakan salah satu makanan tradisional yang telah ada telah ada semenjak tahun 1900 an. Melansir penelitian yang dipublikasikan Universitas Negeri Jakarta, Dalam sejarahnya Serabi pertama kali berasal dari Jawa Barat, kata Serabi berasal dari bahasa Sunda yaitu Surabi.
Serabi merupakan penganan berbentuk bundar pipih berpori-pori, dibuat dari adonan tepung beras, santan, ragi. Sebelum dimasak dibiarkan mengembang, dimakan dengan kuah gula jawa bercampur santan. Serabi merupakan kue tradisional Indonesia yang dibuat dari tepung beras, tepung terigu, atau gabungan dari tepung beras dan tepung terigu yang diolah menjadi adonan cair dengan campuran bahan lain melalui proses pengolahan dipanggang di atas wajan stainless atau tanah liat.
Serabi banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya yang manis dan gurih serta teksturnya yang lembut. Serabi (kadang disebut surabi) merupakan jajanan pasar tradisional yang berasal dari Indonesia, ada dua jenis Serabi, yaitu Serabi manis yang menggunakan kinca dan Serabi asin dengan taburan oncom yang telah di bumbui di atasnya.
Terdapat banyak macam Serabi di Indonesia, seperti Serabi Solo, Serabi Jakarta, Serabi
Bandung, Serabi Mataram, dan Serabi modern. Jenis Serabi yang terkenal di Indonesia, yaitu Serabi Bandung dan Serabi Solo. Kedua Serabi tersebut memiliki perbedaan, baik dari bahan hingga penyajiannya pun berbeda. Jika Serabi Bandung menggunakan tepung terigu sedangkan Serabi Solo menggunakan tepung beras. Serabi Bandung biasa disajikan dengan kuah gula jawa dan santan yang biasa disebut dengan kinca, sedangkan pada Serabi Solo santan ditambahkan ketika proses pembuatan masih berlangsung.
2. Kue Ape
Mendengar nama kue ape sering kali justru menimbulkan sebuah tanya. Bagaimana tidak, ‘Ape’-dalam Bahasa Betawi berarti ‘apa’ merupakan satu pertanyaan. Namun, secara jelas, memang kue berwarna hijau ini bernama ape. Konon, nama kudapan ini berasal dari sebuah pertanyaan untuk menanyakan apa nama kue ini dalam logat Betawi “Ini kue ape”. Namun, ternyata kue ini juga memiliki nama lain, yakni kue tetek karena bentuknya.
Secara sekilas, tampilan dari kue ape mirip dengan kue serabi. Berwarna hijau, tapi bedanya serabi berbentuk bundar dengan keseluruhan bagiannya lebih tebal dan berisi. Sementara kue ape justru pinggirannya sangat tipis, hanya bagian tengahnya tebal.
Kue tradisional Betawi itu bernama kue ape. Selain akrab disebut kue ape, jajanan ini juga biasa disebut kue tete. Kue ini terbuat dari olahan tepung beras, tepung terigu yang dicampur dengan susu atau perisa pandan.
Adonan kue ape dibuatnya di rumah. Bahannya antara lain tepung, pandan, vanili, santan dan gula merah yang dicampur air hingga menghasilkan adonan cair. Adonan cair ini lalu disimpan dalam wadah.
Untuk membuatnya, adonan dituang ke dalam wajan kecil kemudian diratakan bagian pinggirnya. Selanjutnya wajan ditutup dan didiamkan selama beberapa menit hingga pinggirannya berwarna kecoklatan. Setelah matang, kue ape bisa langsung diangkat dan dibungkus.
3. Dadar Gulung
Kue dadar gulung. Cookpad/Yuliana Menjoi
Masa kolonialisme Belanda tak sekadar meninggalkan sejarah berupa bangunan saja. Namun, juga berbagai jenis kuliner lezat nan menggugah selera. Salah satunya kue dadar gulung yang lekat dengan peninggalan kuliner Belanda yang ada di Depok atau “Belanda Depok”. Itulah dadar gulung akulturasi Belanda dan Betawi Depok.
Kue balutan kulit tepung berwarna hijau bernama dadar gulung merupakan salah satu persilangan buday atau akultuasi Betawi dengan Belanda. Budaya Belanda yang khas dengan kue panekuk tapi diisi dengan isian enten kelapa gula merah khas Betawi.
Kelapa banyak tumbuh di wilayah Betawi tempo dulu. Bahkan, bisa dikatakan bahwa kelapa sangat melimpah di Betawi. air kelapa biasanya diminum langsung hingga dibuat minyak.
Pilihan Editor: Resep Serabi untuk Buka Puasa Hari Ini, Jajanan Khas Kota Solo
SENI BUDAYA BETAWI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika