CANTIKA.COM, Jakarta - Kesedihan yang mendalam bisa membuat sakit. Kesedihan bisa terjadi karena banyak faktor maupun kejadian. Salah satu kesedihan yang cukup mendalam biasanya terjadi karena seseorang mengalami kehilangan. Saat kehilangan pasangan, kekasih, hingga keluarga orang akan mengalami fase stres mental.
Meskipun stres mental umumnya diakui dalam kaitannya dengan kesedihan, penting untuk memahami bahwa kesedihan juga dapat menimbulkan gejala fisik, termasuk penyakit, kelelahan, nyeri, dan gangguan tidur.
Baca Juga:
Apa saja tanda-tanda kesedihan?
Gejala fisik kesedihan dapat berbeda pada setiap individu dan bervariasi dengan usia. Untuk anak-anak, gejalanya termasuk sakit kepala, sakit perut, masalah tidur, mimpi buruk, dan perubahan nafsu makan.
Dikutip dari Medical Daily, Rabu 28 Februari 2024, meskipun kesedihan adalah respons emosional normal terhadap kehilangan, gejala yang persisten selama lebih dari enam bulan dapat menandakan kesedihan yang berkepanjangan. Kondisi ini terkait dengan konsekuensi kesehatan yang lebih parah, termasuk risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, kanker, kecemasan, masalah tidur, dan gangguan stres pasca-trauma.
Berikut adalah bagaimana kesedihan memengaruhi tubuh manusia.
1. Kekebalan
Sistem kekebalan tubuh dapat merespons perubahan fisik dalam lingkungan, jadi ketika mengalami kesedihan, hal itu dapat memengaruhi kekebalan seseorang, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Ketika individu kehilangan seseorang, sistem kekebalan menjadi sangat waspada untuk melindungi mereka dari ancaman sosial potensial.
2. Peradangan
Pada beberapa orang, kesedihan dapat menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan sakit, kelelahan, kehilangan kesenangan, dan muncul sebagai penarikan sosial dan perilaku.
3. Nyeri
Untuk mengatur respon peradangan dan mengkoordinasikan sistem kekebalan selama periode stres, tubuh melepaskan protein yang disebut sitokin. Protein-protein kecil ini terkait dengan sensitivitas nyeri yang meningkat, yang dapat berkontribusi pada rasa sakit fisik yang dialami selama kesedihan pada beberapa orang.
4. Kortisol
Individu yang mengalami kehilangan dapat menunjukkan peningkatan kadar kortisol, hormon stres. Peningkatan yang berkelanjutan dari kortisol membawa risiko penyakit jantung atau tekanan darah tinggi selama periode yang diperpanjang.
5. Pencernaan
Stres dari kesedihan dapat memengaruhi pola makan dan pencernaan. Orang-orang dapat mengembangkan gangguan makan, kram perut, diare, sembelit, tukak lambung, dan sindrom usus iritabel.
6. Jantung
Selama hari-hari awal berkabung atas kehilangan orang yang dicintai, kemungkinan mengalami serangan jantung lebih tinggi dari biasanya. Pada beberapa orang, berita tiba-tiba tentang kehilangan dapat menyebabkan sindrom jantung remuk yang juga dikenal sebagai kardiomiopati stres. Ini adalah kondisi di mana otot jantung tiba-tiba menjadi terkejut atau melemah. Gejalanya mirip dengan serangan jantung dan dapat berlangsung selama menit atau jam setelah peristiwa emosional atau fisik yang menegangkan.
Pilihan Editor: 6 Alasan Mengapa Ingin Marah Terus, Ada Kesedihan yang Belum Selesai
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika