CANTIKA.COM, Jakarta - Hubungan parasosial atau parasocial relationship adalah hubungan sepihak di mana seseorang menginvestasikan waktu, tenaga, dan minatnya pada kehidupan selebriti. Hubungan parasosial ditandai dengan keintiman imajiner dengan figur publik. Dalam arti yang lebih luas, ini adalah keterikatan emosional yang intens yang dialami seseorang terhadap selebriti atau tokoh media tanpa interaksi di kehidupan nyata.
Beberapa penelitian media membuktikan bahwa individu yang bergulat dengan hubungan kehidupan nyata yang kompleks sering kali menemukan hiburan dalam hubungan parasosial, dan menggunakannya sebagai sarana untuk melepaskan diri dari tantangan kehidupan pribadi. Mungkin, beberapa penelitian bahkan menyimpulkan bahwa hubungan parasosial meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi sumber inspirasi.
Hubungan parasosial mengacu pada keintiman dan ikatan emosional yang dialami penonton terhadap selebriti favorit melalui alat media seperti media sosial, televisi, majalah, atau surat kabar. Tanda dominan dari keterikatan parasosial adalah figur publik atau selebritis menjadi sumber kenyamanan dan keamanan bagi orang tersebut.
Berbeda dengan interaksi di kehidupan nyata, kedekatan dalam hubungan parasosial dicapai dengan tetap mengikuti perkembangan kehidupan pribadi tokoh masyarakat. Perilaku umum termasuk menggulir gambar secara berlebihan, membaca tentang karier, pendidikan, dan kehidupan pribadi untuk membentuk ikatan emosional yang erat dengan mereka.
Individu yang mengalami parasocial relationship merasakan dorongan terus-menerus untuk menjadi seperti selebriti favoritnya. Dalam hubungan parasosial, selebriti lebih dari sekadar sumber inspirasi. Selain itu, individu berfantasi tentang menjalani kehidupan seperti selebriti favorit mereka. Mereka memotivasi diri mereka sendiri untuk menjadi berbakat dan pekerja keras seperti selebriti. Dalam skenario seperti itu, popularitas dan ketenaran seorang figur publik membuat seseorang berfantasi untuk menjadi ‘sama seperti mereka’.
Dalam parasocial relationship, individu merasa bahwa tugas mereka adalah membela selebriti favoritnya. Mungkin, tidak ada toleransi terhadap komentar atau penilaian negatif apa pun mengenai tokoh media. Kritik atau penilaian terhadap figur publik favoritnya membuat mereka merasa gelisah. Orang-orang seperti itu sering kali mengungkapkan ledakan kemarahannya karena ingin membela selebritisnya.
Pikiran obsesif terhadap figur publik mana pun dan dorongan terus-menerus untuk menelusuri akun media sosialnya, dan membaca lebih banyak tentang mereka dapat membuat seseorang merasa bahwa mereka memiliki ikatan yang erat dengan seorang selebriti. Namun, itu tidak benar. Beberapa temuan penelitian menyimpulkan bahwa selama COVID-19, minimnya interaksi sosial secara langsung menyebabkan meningkatnya parasocial relationship akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
Pilihan Editor: 6 Cara Menyikapi Hubungan Putus Nyambung
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika