CANTIKA.COM, Jakarta - Kota Surakarta atau populer dengan nama Kota Solo, dikenal sebagai surganya pecinta kuliner. Wilayah berjuluk Kota Bengawan ini memiliki beragam oleh-oleh khas Solo dan hidangan kuliner seperti nasi liwet, cabuk rambak, sate buntel, tengkleng, selat, timlo, dan sebagainya.
Kuliner Solo juga kaya akan aneka jenis kudapan atau camilan yang banyak diburu para wisatawan atau pengunjung luar daerah untuk dijadikan buah tangan saat mereka kembali ke daerah asal. Nah, jika saat ini Anda sedang merencanakan bepergian ke Kota Solo, ada baiknya cari tahu dulu apa saja jenis makanan atau camilan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh. Terlebih jika ini merupakan kali pertama Anda berkunjung ke Solo.
10 Jenis oleh-oleh khas Solo yang bisa jadi rekomendasi
1. Intip
Intip (dok.freepik.con)
Makanan ini berbahan utama kerak nasi yang dicetak pada dandang atau kendil. Setelah dicetak, kerak nasi itu kemudian digoreng. Rasanya gurih dan kriuk. Di pasar tradisional maupun toko oleh-oleh, biasanya tersedia dua jenis intip, yaitu intip polos atau gurih (tanpa gula jawa) dan intip manis (diberi gula jawa).
2. Serabi Solo
Serabi Lorosuman (Sumber: Instagram @serabisolorosonuman)
Jenis makanan tradisional ini terbuat dari tepung beras, tepung tapioka, gula, daun pandan, dan santan. Serabi Solo asli memiliki rasa manis legit. Namun saat ini rasa srabi dibuat lebih bervariasi, yakni gurih, cokelat, keju, stroberi, pandan, nangka, hingga durian.
3. Karak
Karak adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari bahan nasi yang diberi bumbu. Berbeda dengan intip yang dibuat dengan cara dicetak di dandang, nasi untuk bahan karak ini ditumbuk hingga bentuknya seperti lempengan, lalu dijemur hingga kering dan digoreng.
4. Roti Kecik
Disebut roti kecik, namun camilan ini sesungguhnya berupa kue kering. Roti kecik dibuat dari beras ketan yang disangrai, lalu ditambahkan gula pasir dan telur ayam. Camilan yang hingga kini masih terus diproduksi oleh Toko Ganep Solo ini termasuk makanan legendaris di Kota Solo. Roti kecik bahkan menjadi salah satu jenis makanan tradisional yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda atau WBTB Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
5. Balung Kethek
Dalam bahasa Jawa, balung kethek artinya tulang monyet. Tapi jangan salah, makanan ini bukan dibuat dari tulang monyet melainkan dari singkong yang dikukus, lalu dijemur hingga kering, baru digoreng. Bila dulu balung kethek hanya memiliki rasa gurih, saat ini juga ada variasi rasanya mulai dari rasa keju, manis-pedas, atau pedas.
Halaman