CANTIKA.COM, Jakarta - Sama seperti kita, anak bisa melakukan kesalahan. Ketika itu terjadi, umumnya orang tua akan menegur untuk memperbaiki kesalahannya. Namun, di beberapa situasi, ada baiknya orang tua menahan diri untuk menegur anak, bahkan mendisiplinkannya. Mengapa? Agar anak mencontoh perilaku Anda dalam mengatasi masalah atau kesalahan.
1. Saat anak berbuat kesalahan di ruang publik
Jangan menegur anak Anda di depan umum. Dengan melakukan hal ini, mereka akan menjadi kurang memperhatikan apa yang Anda coba ajarkan dan lebih terpaku pada siapa yang mendengarkan pembicaraan.
Menegur anak Anda di depan orang lain juga dapat membuat mereka merasa canggung dan malu, sehingga dapat merusak ikatan Anda berdua.
Jika terpaksa Anda mendisiplinkan anak di depan umum, pastikan kata-kata Anda sopan dan lembut. Anak Anda akan belajar bahwa perilakunya tidak dapat diterima jika Anda gigih, tegas, dan sopan saat menerapkan disiplin. Anak juga akan menyadari bahwa mereka diharapkan berperilaku baik di tempat umum.
2. Ketika anak bertengkar dengan saudaranya
Jika anak Anda bertengkar satu sama lain, coba gunakan kata-kata afirmatif dan pernyataan singkat serta jelas tentang perilaku yang salah. Jangan menggunakan kekerasan atau memarahi anak dengan kasar karena mereka akan meniru perilaku ini setiap kali terjadi keadaan darurat.
Berdasarkan sejumlah penelitian, anak-anak yang sering dipukul saat masih kecil lebih rentan melakukan perilaku agresif sebagai mekanisme penanggulangan ketika mereka mencapai usia dewasa. Saat pertama kali menjadi orang tua, mereka juga mungkin akan memukul atau menegur anaknya karena ini adalah bentuk disiplin yang diberikan kepada mereka ketika masih kecil.
3. Saat anak memecahkan barang pecah belah
Jika anak memecahkan gelas, piring atau menumpahkan susu menyebabkan Anda kehilangan kesabaran, bekerja samalah untuk mengatasi kesalahan tersebut. Ajari mereka bagaimana pecahan kaca dapat melukai mereka atau siapa pun di rumah dan bantu mereka menggunakan nampan atau membawa gelas tanpa menumpahkan apa pun.
Libatkan anak Anda dalam memperbaiki kekacauan yang mereka buat, dan ikut serta dalam prosesnya juga. Ketika Anda menjadi partisipan aktif dengan anak-anak, mereka akan lebih bersedia untuk belajar apa yang benar dan apa yang salah.
4. Ketika anak berbicara buruk
Berteriak, menggunakan nada suara yang kasar atau marah, atau bahkan melontarkan kata-kata yang menghina anak adalah salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan orang tua saat menegur anak dalam berbahasa. Salah satu hal terpenting yang perlu diingat saat menegur anak adalah menunjukkan rasa hormat dan meminta balasannya.
Pertimbangkan bagaimana Anda ingin disapa jika Anda sedang menyelesaikan perselisihan dengan orang dewasa, seperti anggota keluarga atau rekan kerja. Kemudian berbicara sesuai jarak pandang anak Anda dengan penuh hormat dan lembut (namun tegas) atasi masalah yang ada. Cobalah untuk tidak kehilangan ketenangan, tidak peduli betapa marahnya Anda.
Pilihan Editor: 3 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menerapkan Disiplin pada Anak, Kata Psikolog
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika