Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah
Minyak makan merah menjadi salah satu inovasi dari minyak sawit yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pangan fungsional yang membantu dalam pencegahan kekerdilan atau stunting di masyarakat.
Mengutip laman Badan Pengelola Dana Perkebunan, minyak makan merah dianggap sebagai produk yang ideal karena bersifat alami, non-GMO, bebas trans-fat, bebas PHO, dan diproses pada suhu rendah. Bahkan, minyak makan merah dapat dikonsumsi secara langsung atau digunakan dalam proses memasak.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) juga mencatat bahwa minyak makan merah masih mengandung senyawa fitonutrien. Kandungan ini menjadi keunggulan dari minyak makan merah karena memiliki nilai gizi yang lebih tinggi daripada minyak goreng biasa.
Senyawa fitonutrien tersebut mencakup karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol, dan tokotrienol sebagai vitamin E, serta squalene. Oleh karenanya, minyak makan merah berpotensi sebagai bahan pangan fungsional, termasuk dalam upaya pencegahan stunting.
Asam oleat dan asam linoleat yang terdapat dalam minyak makan merah berperan penting dalam pembentukan dan perkembangan otak, serta transportasi dan metabolisme pada anak-anak. Namun, ada beberapa kelemahan jika minyak ini dikonsumsi secara langsung, seperti rasa getir dan bau palmy yang masih tercium, serta warnanya yang merah pekat.
Oleh karena itu, minyak makan merah dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan dapat dijadikan bahan baku untuk berbagai produk olahan UKM seperti margarin, keju nabati, pengganti lemak, dan bahkan formulasi dalam produk-produk sabun alami dan perawatan kulit. Minyak makan merah juga cocok digunakan untuk menumis, membuat salad dressing, serta sebagai bahan baku margarin dan shortening.
Pilihan Editor: 5 Minyak Goreng yang Baik untuk Usus, Ada Minyak Zaitun hingga Minyak Kelapa
RIZKI DEWI AYU | ANDIKA DWI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Halaman