CANTIKA.COM, Jakarta - Saraf kejepit atau yang dikenal dengan istilah medis herniated nucleus pulposus (HNP) adalah kondisi yang mengacu pada cedera saraf di tulang belakang. Saraf terjepit terjadi ketika ada kompresi atau tekanan berlebihan pada saraf. Tekanan ini mengganggu fungsi saraf, sehingga mengakibatkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, dan lemah.
Peradangan atau tekanan pada akar saraf di tulang belakang dapat memicu nyeri leher hingga sepanjang punggung sampai ke bawah. Saraf kejepit juga bisa mengakibatkan rasa sakit menyebar ke leher, bahu, lengan, sampai tungkai kaki. Ketika sudah merasakan nyeri yang semakin lama kian berat, maka jangan meremehkan kondisi itu.
Apa saja faktor risiko yang bisa memicu saraf kejepit? Berikut daftarnya:
Obesitas
Dokter spesialis neurologi Rumah Sakit Mitra Keluarga, Ferrdy Pratama Wijaya mengatakan sejumlah kondisi yang dapat memicu saraf kejepit di antaranya adalah masalah berat badan. "Obesitas sangat berperan dan menjadi faktor risiko utama saraf kejepit," kata Ferrdy dalam Health Talk bertajuk Waspada Saraf Kejepit di Gedung Tempo, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.
Saat seseorang terkena obesitas, ucap Ferrdy, bagian perutnya akan maju dan otomatis posisi tulang belakangnya akan terjepit.
Traumatik
Faktor risiko selanjutnya adalah adanya trauma, seperti pernah terjatuh, terjadi pergeseran tulang, sendi, dan saraf. Sebab, kata Ferrdy, tulang, sendi, dan saraf ini saling berkaitan. Ketika salah satu bermasalah, itu akan berhubungan.
Contoh lain dari faktor risiko traumatik adalah mengangkat beban berat, misalnya gym, menggendong anak, mengangkat cucian, dan mengangkat galon air. Ferrdy menganjurkan agar tempat galon posisinya di bawah agar tidak perlu diangkat.
Faktor Degeneratif
Faktor yang paling sering terjadi yaitu degeneratif. Seperti usia yang semakin dan membuat fungsi tubuh menurun. Selain itu, aktivitas merokok juga bisa memicu kekuatan sendi berkurang.
Ada Infeksi dan Tumor
Ternyata saraf kejepit bisa jadi pertanda infeksi, misalnya infeksi TBC ataupun tumor di tulang belakang. Jika dibiarkan, saraf kejepit bisa menjadi ganas
Hormonal Perempuan
Meskipun saraf kejepit bisa dirasakan laki-laki dan perempuan, namun ada faktor risiko yang biasa dialami perempuan, seperti saat hamil atau adanya faktor hormonal, serta kepadatan tulang dan sendi.
Pengaruh Aktivitas dan Kelebihan Kerja
Kurang aktivitas seperti banyak duduk dan berbaring juga menjadi faktor risiko saraf kejepit. Sebaliknya, kelebihan kerja atau melakukan suatu hal yang lama dan berulang juga bisa memicu saraf terjepit. Misalnya memegang handphone terlalu lama dan menggunakan keyboard, serta mouse. Dokter Ferrdy menganjurkan untuk mengalasi mouse dengan pad saat digunakan agar dapat menahan pergelangan tangan.
Itulah beberapa faktor risiko yang bisa memicu penyakit saraf kejepit, Berbagai cara sederhana untuk mencegah saraf kejepit antara lain, tidak berada dalam satu posisi yang sama dalam jangka waktu lama, sering melakukan peregangan, hingga menjaga berat badan ideal.
Pilihan Editor: Perempuan Rentan Sakit di Pergelangan Tangan, Waspada Kesemutan Biasa atau Saraf Kejepit
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika