CANTIKA.COM, Jakarta - Mudik Lebaran menjadi tradisi para perantau menjelang hari raya Idul Fitri. Pulang kampung bertemu orang tua dan saudara untuk merayakan hari kemenangan adalah hal yang menyenangkan. Namun, bagi ibu yang sedang hamil kadang kala ada kekhawatiran tersendiri ketika ingin bepergian jauh.
Sebenarnya bepergian jauh untuk ibu hamil adalah hal yang normal dan bisa dilakukan oleh setiap wanita. Namun, penting untuk memperhatikan potensi masalah yang mungkin muncul selama perjalanan jauh. Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, menurut penelitian yang dirilis oleh American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan, waktu paling aman bagi seorang wanita hamil untuk bepergian yaitu ketika usia kehamilan menginjak trimester kedua atau pada minggu ke-14 hingga ke-28.
Baca Juga:
Penelitian menunjukkan, kehamilan trimester kedua memiliki risiko paling rendah janin untuk mengalami keguguran. Selama trimester ketiga (25 hingga 40 minggu), banyak dokter dan bidan menyarankan untuk tetap berada dalam radius 300 mil dari rumah karena potensi masalah seperti tekanan darah tinggi, flebitis, dan persalinan palsu atau prematur. Secara umum, perempuan tidak diperbolehkan melakukan perjalanan udara setelah 36 minggu untuk perjalanan domestik, dan setelah 28 hingga 35 minggu untuk perjalanan internasional.
Begitupun, bagi perempuan dengan beberapa kondisi juga tidak disarankan melakukan perjalan jauh. Seperti memiliki riwayat keguguran, kondisi serviks yang lemah, riwayat persalinan prematur atau ketuban pecah dini, serta kelainan plasenta. Kondisi lainnya yakni, tekanan darah tinggi, diabetes pada kehamilan, infertilitas atau kesulitan hamil, kehamilan pertama kali di atas usia 35 tahun, penyakit katup jantung atau gagal jantung kongestif, hingga pembekuan darah.
Dikutip dari Antara, wanita dengan rentang usia kehamilan ke-14 hingga ke-28 dan sudah berkonsultasi dengan dokter aman untuk melakukan mudik, tapi harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Pastikan kondisi fisik prima
Sebelum bepergian, pastikan telah berkonsultasi dan mendiskusikan kondisi medis apa pun yang mungkin dimiliki dengan dokter. Selain itu, hal yang perlu dilakukan adalah dengan menyesuaikan rencana perjalanan apabila ibu hamil memiliki kondisi medis seperti, anemia, diabetes gestasional, tekanan darah tinggi. Jika memiliki riwayat penyakit yang sudah ada sebelumnya, sangat penting untuk membawa catatan medis atau memastikan dapat mengaksesnya dari jarak jauh. Hal ini untuk memastikan jika ibu hamil mengalami kondisi darurat selama perjalanan memudahkan penanganan ketika merujuk ke rumah sakit.
2. Periksa USG sebelum berangkat
Pemeriksaan USG diperlukan untuk ibu hamil apakah pernah memiliki riwayat pendarahan atau kontraksi dini sebelumnya. Hal ini bisa menjadi faktor risiko yang membahayakan ibu dan janin saat perjalanan mudik. Apalagi jika ibu hamil ingin tetap menjalankan ibadah puasa. Penting untuk mengetahui apakah tubuh ibu dan janin dalam kondisi sehat karena selama perjalanan yang cukup panjang akan sangat melelahkan dan berisiko terjadi gangguan kehamilan.
3. Membawa persediaan makanan
Perlu diketahui bahwa dibandingkan kondisi biasa metabolisme ibu hamil lebih tinggi. Kondisi itu membuat ibu hamil lebih cepat merasa lapar atau haus yang berlebihan dibandingkan ketika tidak sedang hamil. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membawa makanan sehat seperti air putih, buah-buahan, atau lauk sayur yang dapat memenuhi asupan gizi seimbang selama perjalanan, baik untuk sahur maupun berbuka puasa. Konsumsi makanan bergizi yang optimal pada kehamilannya agar kenyang lebih lama. Misalnya banyak makan sayur, karbohidrat yang kompleks, jadi tidak cepat lapar.
4. Pilih kendaraan yang tepat
Mengutip artikel dari Universitas Muhammadiyah Surabaya ketika mudik dengan ibu hamil pastikan untuk menggunakan alat transportasi yang aman dan nyaman, pastikan juga jarak tempuh, akses perjalanan, dan rute perjalanan yang tidak membahayakan kondisi ibu hamil. Yang tak kalah penting juga untuk menghindari membawa barang yang berat. Kenyamanan Ibu hamil menjadi prioritas sehingga juga dianjurkan untuk memakai pakaian yang longgar dan sepatu yang aman dan nyaman.
5. Istirahat secara berkala
Dilansir dari Cleveland Clinics, jangan sampai ibu hamil lelah dan selalu pastikan agar tidak jenuh. Salah satu yang bisa dilakukan dengan menghentikan mobil untuk istirahat sejenak dan berjalan-jalan selama beberapa menit atau bisa juga dengan beranjak dari tempat duduk di pesawat atau kereta api. Jika demikian, cobalah pesan tempat duduk yang berada di lorong agar lebih mudah bagi untuk bangun.
Kenali lokasi rest area selama perjalanan, jika jarak jauh usahakan lakukan istirahat setiap 4 jam, lakukan streching untuk relaksasi dan menghindari bengkak. Atau ketika di peswat dan kereta apai bisa juga dengan bangun dan bergerak selama perjalanan dapat membantu mencegah berkembangnya kondisi yang disebut trombosis vena dalam. Hal ini terjadi ketika gumpalan darah terbentuk dan menyebar ke seluruh tubuh dan risikonya lebih tinggi selama kehamilan.
Pilihan Editor: 8 Tips Rumah Aman saat Mudik Lebaran
SAVINA RIZKY HAMIDA | YAYUK WIDYARTI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika