CANTIKA.COM, Jakarta - Tanggal 16 April diperingati sebagai Hari Titik Koma Sedunia atau atau World Semicolon Day. Tanda Semicolon (;) dipakai sebagai simbol untuk kampanye kesadaran tentang kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri.
Dikutip dari National Today, Hari Semikolon Sedunia dikaitkan dengan organisasi nirlaba 'Project Semicolon' yang mendefinisikan dirinya sebagai “yang didedikasikan untuk memberikan harapan dan cinta bagi mereka yang berjuang dengan penyakit mental, bunuh diri, kecanduan, dan melukai diri sendiri.” serta untuk mendorong, mencintai, dan menginspirasi mereka.
Kehadiran organisasi ini ditujukan untuk menurunkan angka bunuh diri di AS dan di seluruh dunia. Meskipun mereka bukan ahli psikiatri atau terlatih dalam bidang kesehatan mental, mereka membantu dengan merekomendasikan saluran bantuan kontak darurat. Gerakan ini juga menyambut dan merangkul orang-orang yang memiliki keyakinan atau agama berbeda.
Sejarah Hari Titik Koma Sedunia
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai “keadaan sejahtera di mana individu menyadari kemampuannya, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta dapat memberikan kontribusi kepada komunitasnya.” Kesehatan mental antara lain mencakup kesejahteraan subjektif, otonomi, kompetensi, dan aktualisasi diri dari kecerdasan intelektual dan emosional seseorang. Kemampuan individu dalam menikmati hidup dan menciptakan keseimbangan antara aktivitas hidup dan upaya mencapai ketahanan psikologis juga merupakan indikasi kesehatan mental.
Pada pertengahan tahun 1800-an, William Sweetser adalah orang pertama yang menciptakan istilah ‘kebersihan mental’, yang merupakan pendahulu dari perspektif kontemporer modern mengenai peningkatan kesehatan mental yang positif. Isaac Ray, mantan presiden dan salah satu pendiri American Psychiatric Association, lebih jauh mendefinisikan kebersihan mental sebagai “seni menjaga pikiran dari semua kejadian dan pengaruh yang diperkirakan akan menurunkan kualitasnya, melemahkan energinya, atau mengganggu pergerakannya.”
Dalam sejarah Amerika, diyakini bahwa individu dengan penyakit mental akan dihukum secara agama. Keyakinan ini berlanjut hampir sepanjang abad ke-18, seiring dengan perlakuan tidak manusiawi terhadap individu-individu tersebut.
Dari tahun 1840 hingga 1880, Dorothea Dix menerima dukungan resmi dari pemerintah federal untuk mendirikan lebih dari 30 rumah sakit jiwa negara bagian. Rumah sakit-rumah sakit ini nantinya akan kekurangan staf dan dikabarkan melanggar hak asasi manusia.
Clifford Whittingham Beers adalah pelopor dalam pengembangan gerakan 'kebersihan mental' berdasarkan pengalaman traumatisnya dengan perawatan kesehatan mental. Dia kemudian menerbitkan “Pikiran yang Menemukan Diri Sendiri” pada tahun 1908.
Cara Memperingati Hari Titik Koma Sedunia
1. Hubungi teman atau kekasih
Ide Hari Titik Koma Sedunia adalah untuk mengurangi jumlah kasus bunuh diri. Mungkin Anda mengenal seseorang yang berjuang melawan kesehatan mental? Periksa mereka untuk melihat bagaimana kondisinya. Anda mungkin bisa menyelamatkan nyawa dengan tindakan sederhana itu.
2. Mendidik orang lain tentang praktik kesehatan mental yang positif
Anda cukup mendidik seseorang seperti teman, anak, kolega, atau rekan kerja. Bagikan pengetahuan Anda tentang pentingnya melindungi kesehatan mental kita dan mendapatkan bantuan jika diperlukan.
3. Posting di media sosial
Anda bisa berbagi di media sosial. Unggah tips perawatan kesehatan mental, artikel, infografis, dan sebagainya, di media sosial Anda dan libatkan orang lain tentang cara menjaga kesehatan mental mereka. Pastikan untuk menggunakan hashtag #WorldSemiColonDay.
Itulah pengertian, sejarah, dan cara memperingati Hari Titik Koma Sedunia. Semoga bermanfaat!
Pilihan Editor: Isu Kesehatan Mental yang Dialami Perempuan Dewasa Muda, Tak Cuma Anxiety dan Overthinking
NATIONAL TODAY
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika