Dry Promotion hingga Coffee Badging, Sederet Istilah di Tempat Kerja yang Perlu Anda Tahu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seperti bidang lainnya, ada sejumlah istilah yang perlu diketahui di tempat kerja. Penggunaan istilah tersebut merujuk pada kondisi suatu zaman atau aktivitas yang dialami karyawan saat itu. Nah, agar tidak ketinggalan informasi, berikut beberapa tren dan jargon baru di tempat kerja yang perlu Anda ketahui.

1. Dry Promotion

Dalam beberapa bulan terakhir, ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara global. Salah satu alasannya adalah munculnya kecerdasan buatan di tempat kerja yang menyebabkan banyak pemutusan hubungan kerja, baik di bidang teknologi atau penulisan konten misalnya.

Hal ini kemudian memunculkan tren baru di tempat kerja, yang disebut dry promotion yang mungkin menjadi perhatian banyak karyawan. Konsep istilah dry promotion adalah ketika seorang karyawan mendapatkan peran dan tujuan baru dan lebih baik di tempat kerja yang disertai dengan tekanan dan tanggung jawab tambahan, tapi gajinya tidak berubah.

2. Office Peacocking

Sudah lebih dari empat tahun pandemi Covid-19 memaksa karyawan untuk bekerja dari rumah, dan kini keadaan sudah kembali normal. Banyak perusahaan kini telah beralih ke pengaturan bekerja hibrid (penggabungan bekerja dari kantor dan tempat lainnya) atau penuh waktu di kantor. Namun, pengusaha masih kesulitan meyakinkan karyawannya untuk kembali bekerja. Oleh karena itu, semakin banyak perusahaan yang menggunakan cara office peacocking untuk memikat karyawannya kembali ke kantor.

Contoh, mereka merenovasi kantor dengan desain yang lebih besar dan lebih baik, memperbarui dapur, kantin, dan area istirahat, beralih ke furnitur yang lebih baik. Hal itu dilakukan untuk membuat tempat kerja terlihat dan terasa lebih mewah sehingga karyawan kembali ke kantor. Meskipun tren ini sudah berlangsung cukup lama, tren ini semakin meningkat setelah pandemi.

3. Coffee Badging

Dengan banyaknya perusahaan yang mengharapkan karyawannya kembali aktif di kantor baik untuk model kerja hybrid atau penuh waktu, banyak pula karyawan yang menemukan cara untuk menyiasatinya. Salah satunya memunculkan budaya coffee badging di banyak tempat kerja. Apa itu?

Banyak karyawan yang sering pergi bekerja untuk membuat kehadiran mereka terasa, minum kopi, lalu pulang untuk bekerja dari rumah atau bekerja jarak jauh sepanjang hari. Hal ini disebut dengan Coffee Badge.

4. Shadow Policies

Banyak perusahaan kini telah beralih ke sistem kerja penuh waktu dari kantor. Namun, sering kali diketahui bahwa beberapa manajer mengizinkan bekerja dari rumah secara off-record kepada beberapa karyawan, dan hal ini bertentangan dengan kebijakan perusahaan. Praktik ini biasa disebut shadow policies di tempat kerja.

5. Ghost Work

Meskipun kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) telah mengambil alih banyak pekerjaan, beberapa perusahaan masih mengandalkan manusia dalam hal pekerjaan.

Istilah ghost work digunakan ketika pekerjaan dilakukan oleh manusia, namun pelanggan percaya bahwa pekerjaan tersebut dilakukan melalui proses otomatis. Istilah ini pertama kali diciptakan oleh Mary L. Gray, antropolog, dan Siddharth Suri, ilmuwan komputer, dalam buku mereka tahun 2019 berjudul Ghost Work: How to Stop Silicon Valley from Building a New Global Underclass.

6. Quit Tok

Dalam beberapa bulan terakhir, tren #QuitTok telah mendapatkan banyak perhatian dan momentum di kalangan banyak orang. Kebalikan dari 'Quiet Quitting', di Quit Tok seorang karyawan mencatat momen  ketika mereka mengundurkan diri baik melalui Zoom atau secara langsung, dan bagaimana reaksi atasan mereka.

Hal ini pertama kali diunggah oleh Christina Zumbo, mantan pegawai pemerintah Australia, pada tahun 2022 dan sejak itu banyak pegawai yang menyukai konten tersebut dan mengikuti jejaknya. Namun, 'Quit Tok' juga dapat menjadi bumerang dalam kasus-kasus tertentu karena karyawan tersebut dapat ditolak untuk dipekerjakan kembali oleh perusahaan mereka sebelumnya di masa depan.

Pilihan Editor: Dampak Kutu Loncat di Tempat Kerja, Ada Negatif juga Positif

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."