9 Gaya Pola Asuh yang Diterapkan Orang Tua Menurut Para Ahli

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva

IKLAN

6. Pengasuhan Mercusuar

Kenneth Ginsburg, seorang dokter terkenal dengan fokus pada perkembangan remaja, dalam bukunya yang didukung penelitian, "Raising Kids to Thrive," meminta orang tua untuk menjadi mercusuar metaforis bagi anak-anak mereka. Secara kasat mata, dari garis pantai sebagai penerangan yang stabil di tengah air pasang yang selalu berubah.

Dibandingkan dengan gaya pengasuhan lainnya, pengasuhan mercusuar adalah tentang mengetahui kapan harus membiarkan anak-anak mengatasi ombak dan kapan harus membantu mereka sebelum mereka terjerumus ke dalam bebatuan.

Mengapa orang tua melakukan hal ini: Gaya ini mirip dengan pola asuh lepas tangan, namun banyak orang tua lebih memilihnya karena gaya ini menawarkan keseimbangan yang lebih sehat antara kemandirian dengan ketergantungan dan perlindungan dengan kepercayaan.

Ini ideal bagi orang tua yang ingin siap menerima bimbingan tetapi tidak tertarik untuk mengemudikan perahu.

Penelitian mengatakan: Efek positif dari pola asuh lighthouse telah ditemukan pada anak-anak, khususnya remaja, menurut Pusat Komunikasi Orang Tua dan Remaja di Rumah Sakit Anak Philadelphia. Ginsburg juga memanfaatkan wawasan 500 remaja dari seluruh negara untuk bukunya, dan beragam perspektif mereka sering kali berhubungan dengan manfaat pendekatan ini.

7. Pengasuhan Lampiran

Ungkapan ini dipopulerkan oleh dokter anak terkenal Dr. William Sears pada tahun 1980an ketika dia menerbitkan apa yang oleh banyak orang dianggap sebagai kitab suci pengasuhan anak, "The Baby Book." Gagasan di balik pendekatan pengasuhan keterikatan yang dipimpin anak adalah tentang bersandar pada apa yang dibutuhkan bayi saat mereka membutuhkannya.

Mulai dari bonding saat lahir dan menggendong bayi hingga tidur bersama dan menyusui sesuai permintaan, pola asuh keterikatan memprioritaskan daya tanggap dan kontak fisik yang erat dengan tujuan membina hubungan emosional yang aman.

Mengapa orang tua melakukannya: Para pendukung pola asuh keterikatan percaya bahwa gaya pengasuhan ini adalah cara ideal untuk membesarkan anak-anak yang aman dan berempati. Sederhananya, banyak orang tua baru yang menikmati ikatan yang mereka capai dengan bayi baru lahir mereka dengan mengikuti komponen-komponen utama dari praktik ini.

Apa yang dikatakan penelitian: Menyusui adalah salah satu manfaat dari metode ini dan telah dikaitkan dengan manfaat medis, nutrisi, dan perkembangan bagi bayi. Terlebih lagi, penelitian American Academy of Pediatrics tahun 2019 menunjukkan bahwa gaya pengasuhan attachment juga dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak.

Di sisi lain, beberapa ahli khawatir bahwa beberapa orang tua cenderung berlebihan dalam memenuhi setiap permintaan anak mereka. Hal ini bisa "melelahkan dan kontraproduktif", menurut The Greater Good Science Center di Universitas California, Berkeley.

8. Pengasuhan yang Lambat

Di era sekarang, konsep slow parenting memberikan rasa lega. Metode pengasuhan ini cenderung berfokus pada kualitas daripada kuantitas, hubungan antarmanusia yang nyata dan bermakna, serta hadir dan pada saat ini.

Alasan orang tua melakukan hal ini: Susan Sachs Lipman, penulis buku “Fed up with Frenzy: Slow Parenting in a Fast-Moving World” mengatakan bukan berarti tidak melakukan apa-apa, melainkan melakukan sesuatu secara sadar dan dengan kecepatan yang tepat untuk keluarga.

Hasil penelitian: Tidak ada banyak penelitian khusus mengenai pola asuh lambat, namun Boston Globe melaporkan bahwa "melakukan terlalu banyak hal dapat menguras tenaga orang dewasa" dan "melemahkan anak-anak yang otaknya masih berkembang".

Sebuah penelitian pada tahun 2014 menunjukkan bahwa anak-anak yang terlalu banyak menjadwalkan waktu dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka.

9. Pengasuhan Jarak Bebas

Berbeda sekali dengan gaya yang lebih mendominasi di luar sana, pola asuh free-range mengambil pendekatan lepas tangan untuk membesarkan anak-anak yang mandiri. Dengan memercayai otonomi anak, para orang tua memberikan anak mereka kebebasan yang lebih sesuai usianya.

Hal ini melibatkan trial-and-error dan pengambilan risiko, namun tujuannya adalah kemandirian yang layak mereka dapatkan akan menyiapkan mereka untuk sukses seiring pertumbuhan mereka.

Mengapa orang tua melakukan hal ini: Banyak penggemar pola asuh mandiri ingin anak-anak mereka memiliki rasa kemandirian yang kuat dan melakukannya dengan sedikit pengawasan. Hal ini termasuk membiarkan anak-anak melakukan sesuatu dan mengambil keputusan tanpa pengawasan Anda, seperti berjalan kaki ke sekolah atau naik transportasi umum.

Apa yang dikatakan penelitian: Kekhawatiran utama seputar pengasuhan anak adalah masalah hukum. Di banyak negara bagian, terdapat undang-undang dan batasan mengenai apa yang boleh dilakukan oleh anak di bawah umur tanpa pengawasan. 

Namun, beberapa penelitian, termasuk studi tahun 2018 dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, menunjukkan bahwa mendorong mobilitas mandiri anak dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental dan fisik.

Itulah 9 gaya parenting atau pola asuh yang paling populer diterapkan orang tua. Semoga bermanfaat, Sahabat Cantika!

Pilihan Editor: Ibu Bahagia Bisa Tingkatkan Kualitas Pengasuhan pada Anak

POPSUGAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."