CANTIKA.COM, Jakarta - Mual setelah berhubungan intim adalah fenomena yang nyata. Menurut Shieva Ghofrany, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi atau dikenal juga ob-gyn dan anggota dewan penasihat untuk PS's Condition Center, meskipun merasa mual setelah berhubungan intim bukanlah hal yang umum, namun hal tersebut juga bukan hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Masalahnya adalah belum banyak penelitian mengenai topik ini, sehingga sulit untuk menentukan alasan pasti di balik fenomena ini. Oleh karena itu, jika Anda mual setelah berhubungan intim, penting untuk segera mengatasinya.
Untungnya, ada beberapa faktor umum yang diyakini para ahli mungkin berkontribusi terhadap rasa mual setelah berhubungan intim, termasuk rangsangan serviks dan nyeri saat berhubungan intim. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum, menurut dokter ob-gyn.
Penyebab Mual Setelah Berhubungan Intim
1. Stimulasi Serviks
Salah satu penyebab mual setelah berhubungan intim yang paling mungkin berkaitan dengan leher rahim – penjaga gerbang antara saluran vagina dan rahim Anda. Dokter Ghofrany mencatat bahwa leher rahim memiliki banyak ujung saraf, termasuk saraf vagus, yang bertanggung jawab untuk mengatur fungsi organ dalam seperti pencernaan, detak jantung, dan refleks tertentu seperti batuk dan muntah. Artinya, rangsangan serviks saat berhubungan intim terkadang bisa menimbulkan komplikasi.
“Kontak dengan leher rahim saat berhubungan intim atau stimulasi serviks dapat menciptakan respons vasovagal yang menyebabkan tekanan darah dan denyut nadi Anda turun,” kata Lauren Streicher, dokter ob-gyn dan direktur medis dari Pusat Pengobatan Seksual dan Menopause di Northwestern Medicine, Amerika, dikutip dari PopSugar, Sabtu, 18 Mei 2024.
Baca Juga:
Posisi seks tertentu atau penetrasi dalam dapat memperburuk rangsangan serviks ini dan memperburuk rasa mual Anda.
“Rasa sakit yang terkadang terjadi saat melakukan penetrasi, bagi orang-orang tertentu, dapat menyebabkan respons vasovagal disertai mual,” ucap dokter Ghofrany seraya menekankan bahwa nyeri harus selalu dievaluasi.
Leher rahim Anda juga berubah sepanjang siklus, turun lebih rendah selama menstruasi, yang mungkin membuat Anda lebih rentan terhadap mual setelah melakukan penetrasi.
2. Gangguan Penyakit Pasca Orgasme
Jika gejala Anda melebihi rasa mual, Anda mungkin mengalami gangguan penyakit pasca-orgasme. “Ini digambarkan sebagai kondisi mirip flu,” kata Sarah Cigna, asisten profesor Obstetri & Ginekologi dan direktur SAGA (Pusat Afirmasi Kesehatan Seksual dan Gender).
Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, dan kelelahan ekstrem setelah orgasme, yang semuanya bisa berlangsung antara 2-7 hari.
“Kondisi ini sangat melumpuhkan, sehingga pasien sering kali menghindari aktivitas seksual sama sekali,” kata dokter Cigna. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab kondisi ini, namun pengobatan mungkin termasuk modulator hormon atau beta-blocker.
3. Endometriosis atau Radang Panggul
Seks yang menyakitkan bisa jadi disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya, tetapi juga bisa menyebabkan mual. “Wanita dengan endometriosis dan penyakit radang panggul mungkin mengalami nyeri saat berhubungan intim,” kata dokter Streicher.
Faktor lain yang mungkin berperan dalam nyeri dan mual saat berhubungan intim termasuk infeksi vagina atau serviks dan fibroid, yaitu pertumbuhan non-kanker di dalam rahim.
Ghofrany menambahkan bahwa kontraksi rahim yang intens (akibat orgasme) juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya nyeri saat berhubungan intim dan rasa mual, begitu juga dengan kurangnya pemanasan sebelum berhubungan intim.
Terlepas dari alasan pastinya, jika Anda mengalami jenis hubungan intim apa pun yang menyakitkan, Anda harus menemui dokter kandungan.
4. Hiperventilasi
Dokter Ghofrany mengatakan mungkin saja cara Anda bernapas bisa membuat mual setelah berhubungan intim. “[Mual] juga bisa terjadi karena hiperventilasi dari pola pernapasan yang mendahului orgasme,” katanya. Selain itu, pernapasan yang lambat dan dalam dapat membantu mengendurkan saraf vagus, yang terkait dengan mual pasca berhubungan intim.
5. Gangguan Keengganan Seksual
Jika Anda terus-menerus merasa mual setelah berhubungan intim, penting juga untuk mengetahui potensi faktor psikologis.
“Orang yang pernah mengalami trauma seksual di masa lalu mungkin mengalami mual, bahkan tanpa adanya pengalaman seksual traumatis saat ini,” kata dokter Ghofrany.
Lebih jarang lagi, mual merupakan gejala dari kondisi psikologis yang dikenal sebagai gangguan keengganan seksual.
“Kami tidak tahu seberapa sering hal ini terjadi pada wanita, tapi kami tahu bahwa hal ini bisa berasal dari trauma seksual di masa lalu, atau dibesarkan dalam lingkungan yang sangat religius di mana seks itu 'buruk',” kata dokter Streicher.
Gangguan keengganan seksual merupakan penghindaran ekstrem terhadap semua kontak seksual dengan pasangan, sehingga menyebabkan kesusahan atau kesulitan interpersonal. Perawatan seperti terapi perilaku kognitif atau pengobatan kecemasan dapat membantu, jadi selalu diskusikan masalah spesifik apa pun dengan dokter Anda untuk mendapatkan nasihat medis terbaik.
Cara Mengobati Mual Setelah Berhubungan Intim
Menurut para ahli, cara terbaik mengatasi mual adalah dengan mencari tahu akar penyebabnya. Misalnya, dokter Ghofrany menjelaskan bahwa jika Anda mengalami mual setelah berhubungan intiim karena respons vasovagal dari rangsangan serviks, maka memastikan hidrasi yang cukup dan kadar glukosa darah yang stabil dapat membantu mengurangi gejala.
Demikian pula, jika kontraksi rahim menyebabkan mual dan ketidaknyamanan, mengonsumsi NSAID sebelum berhubungan intim dapat membantu mengatasi nyeri seperti kejang. Namun, setiap orang dan situasi adalah unik, jadi untuk mendapatkan saran medis terbaik yang dipersonalisasi, sebaiknya bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Secara umum, Dr. Ghofrany merekomendasikan untuk mencari pertolongan medis untuk segala jenis nyeri yang berhubungan dengan seks. Hal ini dapat membantu melindungi Anda dari komplikasi yang lebih serius seperti infeksi, massa panggul, atau penyakit radang panggul. Selain itu, jika mual setelah berhubungan intim terus berlanjut bahkan setelah mencoba mengatasi potensi pemicunya, sebaiknya diskusikan dengan dokter Anda.
Pilihan Editor: 8 Penyebab Rasa Sakit saat Berhubungan Intim
POPSUGAR
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika